Lihat ke Halaman Asli

Jangan Mudah untuk Mengganti

Diperbarui: 15 Februari 2019   21:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Apa yang akan kamu lakukan jika barang yang kamu miliki tiba-tiba rusak ?Apakah kamu akan berusaha untuk memperbaikinya ?
Atau malah mencoba untuk menggantinya dengan yang baru ?

Ya, kadang barang yang sudah rusak atau tidak berfungsi dengan semestinya memang akan lebih mudah jika diganti, ngak perlu capek-capek benarin, ngak perlu -susah susah mikirin, apalagi jaman sekarang apa-apa mudah untuk didapatkan. Tapi taukah anda ?  pemikiran yang mudah untuk mengganti tidak baik diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Memang. Membuang yang lama dan mengganti dengan yang baru terdengar lebih praktis, namun pemikiran seperti itu menbuat kita ngak mau susah, tidak tertantang untuk memahami masalah. Sehingga tidak pandai untuk menyelesaikannya.

Bahkan yang lebih menyedihkan, prinsip untuk menganti yang lama dengan yang baru bukan hanya diterapkan pada barang, tapi sering kali tanpa disadari prinsip mengganti terbawa kedalam hubungan. Begitu mudahnya bilang pisah, begitu mudahnya memutuskan sebuah hubungan, bahkan begitu cepat mendapatkan gantinya.

Ingat ! Tidak semua yang sudah rusak harus diganti, belajarlah untuk memperbaiki, selama itu masih bisa diperbaiki cobalah untuk memperbaikinya, kadang ada saatnya serusak apapun itu kita tidak boleh dengan mudahnya membuang dan menggantinya,
Hubungan cinta memang tidak selalu berjalan baik-baik saja, pasang surut pasti ada, kadang kita bahagia setengah mati, dan bisa jadi juga kita kecewa hingga ingin mati. Hal itu wajar, karena begitu lah siklusnya,

Jika perselisihan terjadi dan muncul keinginan untuk mengganti, ingatlah jangan terlalu mudah untuk bilang pisah, tapi cari tau apa yang harus diperbaiki, karna seperti apapun situasinya, selalu ada cara untuk memperbaiki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline