Lihat ke Halaman Asli

Lima Wajah Kreativitas

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kreativitas mutlak sangat kita butuhkan oleh seorang blogger. Blogger harus senantiasa mencipta tulisan baru agar blog miliknya tak mati suri. Namun sayang, kreativitas tidak diajarkan dengan sungguh – sungguh di sekolah. Justru sebaliknya, sekolah mengajarkan untuk tidak kreatif dengan segala kekakuannya. Karena itulah, tak sedikit blogger yang tidak produktif.

Kita terpaksa harus belajar sendiri untuk menjadi kreatif. Nah, masalahnya ada ratusan, bahkan ribuan definisi kreativitas, dan semuanya benar. Lantas, bagaimana cara memahami memahami kreativitas dalam waktu singkat? Untunglah, saya menemukan beberapa tulisan Annete Moser-Wellman mengenai bentuk-bentuk kreativitas. Beliau menyebutnya sebagai lima wajah kreativitas! Kelima wajah itu merangkum pengertian kreativitas sekaligus memudahkan kita untuk memahami diri kita.

The Seer: The Power to Image
Orang-orang Seer mampu melihat dengan kekuatan mental mereka. Seorang pelukis misalnya, ia sudah dapat melihat sebuah imaji dengan mata pikiran mereka sebelum mulai melukis. Penulis terkenal juga seringkali melihat “gambar” yang memicu sebuah ide baru.

Mbah Richard Feynman, fisikawan legendaris, menggunakan kemampuannya membayangkan untuk menciptakan terobosan-terobosan. Ia melihat perhitungan matematis dalam mata pikirannya. Ia melihat rumus-rumus beterbangan dan simbol-simbol yang berwarna-warni. Ia memanipulasi gambaran mental tersebut seperti mengatur perabotan di rumah. Dengan cara itu ide-ide baru mengalir terus.

Bill Gates juga sama, ketika ia mengatakan visinya, “ suatu saat komputer akan ada di setiap rumah… ” Sebuah gambaran mental yang menciptakan masa depan. Kita telah merasakan kekuatan penerawangan Paman Bill bukan?

The Observer: The Power to Notice Detail
Seorang pujangga bernama Robert Frost (1874-1963), suatu ketika jalan-jalan di taman. Ia menemukan sebuah kupu-kupu yang telah mati di antara dedauan kering di tanah. Ia perhatikan bentuk kupu-kupu itu dengan seksama. Ia mendapatkan ide hebat dari pengamatannya. Tak lama kemudian, terciptalah sebuah puisi yang berjudul “My Butterfly”.

Contoh lainnya adalah seorang pemilik toko swalayan (yang awalnya tak tidak terkenal). Beliau memerhatikan bahwa para wanita hamil kesulitan berjalan dari tempat parkir ke pintu masuk toko. Ia memerhatikan hal tersebut, dan muncullah sebuah ide. Ia membuat parkir khusus ibu-ibu hamil yang lebih dekat ke pintu masuk. Hasilnya lebih banyak ibu-ibu yang belanja ke tokonya. Demikianlah, Observer memerhatikan hal-hal kecil dan mendapatkan ide besar dari sana.

The Alchemist: The Power to Connect Domains
Apakah Anda sering berkata pada diri sendiri, “ tampaknya akan lebih baik jika…“? Berarti Anda adalah seorang Alchemist. Alchemist menggunakan ide-ide atau pola-pola yang ada di sekitarnya untuk menciptakan ide baru. Ia mampu meracik hal-hal yang sudah ada menjadi sesuatu yang baru.

Pengarang cerita Naruto tampaknya adalah seorang Alchemist. Ia terinspirasi dari berbagai cerita. Ia mendapat ide tentang sekolah ninja konoha dari sekolah penyihir yang ada di novel Harry Potter. Demikian pula nama-nama tokohnya seperti Orocimaru, Jiraya, Tsunade, dsb adalah tokoh-tokoh dari cerita rakyat di Jepang. Semuanya diramu menjadi sebuah cerita baru yang menarik.

Pengarang cerita Dragon Ball juga seorang Alchemist. Tampaknya ia terinspirasi dari kisah Kera Sakti.

The Fool: The Power to Celebrate Weakness
Semua orang pasti tak mau dikatakan bodoh. Tapi “kebodohan” sebenarnya adalah suatu bentuk kreativitas. Orang-orang fool tak malu-malu berpikir dengan cara yang berbeda dari cara berpikir yang “benar”. Mereka berpikir terbalik, nyeleneh, menyimpang, tidak biasa, terlihat bodoh, tolol, atau hal memalukan lainnya. Anehnya, hasilnya kadang-kadang mengejutkan.

Oprah Winfrey adalah salah satu contohnya. Sudah merupakan hal yang biasa, media mengangkat berita-berita buruk, bahkan ada ungkapan bahwa “ Bad news is a good news”. Demikian pula di dunia talk show, semua host mengangkat masalah si bintang tamu dan mengolok-oloknya agar lucu. Oprah justru berpikir terbalik. Ia justru mengangkat tema kekuatan dan semangat manusia. Sekarang perusahaannya Harpo telah berkembang pesat dengan tema yang sama: kekuatan positif manusia. Sekarang Oprah sudah pensiun sebagai host dan menyokong host-host lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline