Lihat ke Halaman Asli

Terbuka untuk Hal Baru

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Dunia kita ini begitu pesat berkembang. Banyak hal-hal baru yang setiap waktu mengisi kehidupan dan merubah kehidupan kita. Kita sebagai orang yang hidup di dunia ini perlu pula ikut bergerak mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi. Bila tidak, maka lambat laun kita akan 'tergilas' oleh putaran roda kehidupan yang terus bergerak.

Era kehidupan yang terus berganti dari era jaman batu, era pertanian (agraria), era industri, era teknologi sampai era informasi sekarang ini menunjukkan perubahan yang terjadi. Tidak bisa dipungkiri bahwa era informasi telah menguasai kehidupan kita sekarang ini. Makanya saat orang-orang seperti Bill Gates, Mark Zuckerberg menguasai dunia dan menjadi orang-orang terkaya didunia dari bisnis informasi yang ditawarkannya.

Kita perlu mengikuti perkembangan dan perubahan kehidupan ini dan terbuka untuk hal-hal baru. Jangan antipati terhadap hal-hal yang baru pertama kali kita dengar ataupun lihat. Dengarkan dan pelajari hal-hal baru yang ditawarkan oleh orang lain, perkara kita ingin mengikutinya atau tidak itu persoalan lain. Minimal kita mendapatkan ilmu dan informasi baru mengenai hal tersebut, dan itu tidak salah bukan?

Seperti misalnya orang yang mengenalkan asuransi, kita begitu anti mendengar kata tersebut. Kita langsung memalingkan muka dan menolak mendengar manfaat-manfaat yang bisa kita dapatkan. Padahal pada dasarnya asuransi sangatlah berguna untuk membantu kita menghadapi masa-masa 'sulit' nantinya. Contoh lain di era informasi yang sering kita temui adalah memanfaatkan dunia maya sebagai sarana mencari uang model baru. Banyak orang memanfaatkan sarana seperti Facebook, Friendster, Twitter untuk menjalankan bisnisnya dan mendapatkan uang yang tidak sedikit sedangkan kita hanya bisa melihat dan mengeluarkan uang untuk mereka bukan sebagai penjual yang menghasilkan uang dari sarana tersebut.

Orang seperti John Chow bisa menghasilkan sampai US$ 40.000/bulan hanya dari menulis di blognya. Kita belum mau mengetahui cara membuat blog ataupun website dan menghasilkan uang darinya karena merasa belum perlu. Padahal kita bisa menjual produk-produk kita melalui Online Store dengan biaya sangat murah dibanding dengan toko konvensional yang harus dipusingkan berbagai biaya seperti sewa tempat, gaji karyawan, listrik, telepon dan lainnya. Online store seperti Amazon.com, Ebay.com menghasilkan omzet dan penghasilan yang melebihi toko konvensional.

Saya yakin beberapa tahun kedepan, Online Store akan lebih berkembang lagi karena saat itu dengan alasan waktu dan jarak orang lebih enggan untuk berbelanja langsung di toko konvensional. Dan pada saat kita menyadarinya kelak, kita sudah ketinggalan jauh dari orang-orang yang lebih dulu memulainya.

Saya misalnya, kalau Anda pernah membaca catatan saya yang berjudul 'Bermula dari gaptek', saya hanya terbatas bisa menggunakan email saat itu dan itupun jarang. Saat itu saya malas mempelajari hal-hal yang berbau Hi-tech. Namun suatu saat, saya membaca suatu ulasan mengenai cara membuat blog dan akhirnya mencoba menerapkannya. Saya pikir kenapa tidak? Toh saya mendapatkan ilmu dan gratis pula.

Sekarang, minimal saya sudah mempunyai beberapa blog dan website yang saya buat dan kelola sendiri. Bahkan saya sudah beberapa kali membantu teman dan orang lain membuatkan blog dan website mereka, dan menghasilkan uang dari tarif yang saya kenakan.

Banyak lagi hal-hal baru yang bisa kita pelajari dan mungkin bisa menjadi cara baru menghasilkan uang bagi kita. Terbukalah untuk hal-hal baru, minimal kita mendapatkan tambahan pengetahuan darinya. Perkara cocok tidak cocok, tertarik atau tidak, itu adalah urusan lain. Selamat menyongsong hari baru!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline