Lihat ke Halaman Asli

Hendra Wiguna

Wirausahawan

Layang-Layang Tak Kunjung Terbang

Diperbarui: 29 Februari 2024   12:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar : Canva

Bagian 1 : Kawan Baru

Seorang bocah berseragam putih-merah lusuh berjalan menelusuri jalan setapak di gang kampung sambil menengok kiri kanan. Wajahnya awas memandangi sekitar. Dengan tas gendong berwarna hitam kebesaran dan sepatu yang di salah satu ujungnya hampir bolong karena terkoyak jempol dari dalam, ia melangkah pelan agak mengendap-endap seperti menghindari sesuatu--atau seseorang.

Itu adalah hari pertama masuk sekolah setelah satu minggu libur seusai kenaikan kelas. Sayangnya Indra--nama bocah itu, harus mengulang kembali kegiatan belajar di kelas tiga.

Indra terkejut saat mendapati seorang anak SD lain sedang berjalan di depannya ketika berbelok dari gang. Ia lalu kembali masuk ke gang itu, dan berdiri di sana, bersembunyi. Sesekali mengintip anak itu. Anak yang tahun lalu adalah teman sekelasnya. Indra malu jika harus bertemu dengan mereka. Karena ia adalah satu-satunya anak yang tidak naik kelas. 

Dirasa sudah aman, Indra kemudian pergi, masih dengan pandangan awas, ia melangkah kembali. Namun, kemudian seorang anak perempuan memanggil dari belakang. 

"Indra!"

"Rin-a," sapa Indra terbata.

Itu adalah Rina, sang ketua kelas tahun lalu. Dia adalah anak yang pintar. Diketahui saat kenaikan kelas kemarin, perempuan berambut sebahu itu mendapatkan ranking satu.

"Kamu teh nggak naik kelas, kan, Ndra?"

Indra berhenti lalu menatap Rina, tak bisa menjawab pertanyaannya. Ia tak tahu harus berbuat apa, kemudian menunduk.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline