Lihat ke Halaman Asli

Hendra Wattimena

TERVERIFIKASI

Alumni Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Pattimura

Puisi GMNI- Pejuang Pemikir

Diperbarui: 17 September 2024   17:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: potret maluku

 Mari Bung, Mari sarina sarinaku
Nyalakan Cinta, Nyalakan Api
Jangn padam pikiran, jangn hilang perjuangan
Mari teruslah berjuang bukan untuk mereka yang beruang
Jangan jadi penjilat untuk para penguasa
Jangan jadi boneka untuk kepentingan para senior
Jangan gaga teriak merdeka
Namun di tiris-tiris kota rakayat kita sedang meringis
Jangan gaga teriak menang
Namun di pelosok-pelosok negeri
Para petani, buruh dan nelayan bersedih
Dikalahkan oleh kapitalisme yang menjadi-jadi

Hei para pecundang, hei para penjilat
Jangan mengaku marhaenis jika hanya menutup mulut kalah rakyat menangis
Jangan mengaku marhaenis jika dengan bangganya duduk manis di caf mewah sambil bicara soal marhaenisme, seakan paling paham, seakan paling peduli
Kemudian demi kepentingan organisasimu kau gadaikan
Idealismu kau tukar dengan sebatang rokok dan segelas kopi
Demi menghamba pada senior, demi menghamba pada penguasa
Hinanya kau jika hanya Mau berjuang untuk yang beruang
Kotorlah kau jika terus Menjilat senior dan jadi kacung penguasa

Untuk kalian yang terus berjuang dijalanan, dikejar-kejar penguasa
Mari teruslah menyalah, jangan padam apalagi oleh gerimis kecil
Teruslah menyalah, bakarlah semangat idologi
Buka buku baca lalu melawan, Bukan buka rekening ditasfer lalu diam


Wahai para marhaenis
GMNI adalah cinta maka jangan hancurkan dengan  keserakahan
Tetaplah satu barisan di garis depan perjuangan
Kita tetap satu, jangan dibagi dua, atau bahkan mau mendua
Marilah kembali kita bersatu
Jika kita terbelah dan terpecah, mau bagimana kita melawan membelah rakyat?
Jangan lah ego dan kekuasaan tutupi hazrat untuk berjuang

Marhaenisme itu cinta, yang dititipkan Soekarno untuk kita
Marhaenisme adalah cinta yang keluar dari kepala lalu melompat melawan
Maka GMNI adalah cinta yang mempersatukan kita
Jadi marilah kepalkan tangan
Dan teriak
Merdeka
Merdeka
Karna kita harus benar-benar merdeka
Karena kita adalah pejuang
Karena kita adalah pemikir




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline