Katanya kotaku kota musik
Tapi nyatanya tiupan peluit lebih merdu daripada nyanyian biduan
Kiri dan kanan, sana dan sini
Barisan warna-warni menghiasi
Langkah kaki berdetak, lebih merdu dari bunyi seruling di malam sunyi
Baris indah, baris empang, baris berbasis janji politisi
Janji dan janji mereka ikut berbaris
Baris seakan jadi tradisi, sedangkan musik hanya ilusi
Katanya kotaku kota musik
Tapi nyatanya di sini baris lebih laris sedangkan musisi hanya bisa menangis
Jika waktunya tiba
Ribuan pasukan berbaris rapi
Kotaku yang macet makin macet
Penonton membludak, hura-hura di sana sini
Musik hip-hop menggoyang di antara barisan
Konser musik?
Di kota musik?
Halaa, apa itu...
Lebih ramai baris, lebih indah baris indah
Hari berganti tahun, kota musik diganti kota baris
Di sini mana ada kompetisi nyanyi?
Jika ada hadiahnya juga kalah jauh dengan lomba baris yang sering disponsori para politisi
Kotaku katanya kota musik
Namun nyatanya kota musik hanya slogan semata
Di kotaku yang manis ini
Baris lebih dicintai rakyatnya daripada nyanyian indah para penyanyi
Kota musik, kota baris
Kotaku berisik, peluit berbunyi di garis finish
Kota musik, kota baris
Penyanyi menangis, penyanyi meringgis