Masalah dengan E-Materai menjelang akhir pendaftaran CPNS masih terjadi hingga saat ini (5/09). Masalah ini telah berlangsung beberapa hari terakhir dan diduga disebabkan oleh meningkatnya traffic pengunjung pada situs pembelian E-Materai serta habisnya stok E-Materai yang disediakan oleh Peruri.
Salah satu syarat untuk pemberkasan dokumen CPNS adalah penggunaan E-Materai. Namun, prosesnya masih terkesan rumit karena tanda tangan tetap dilakukan secara manual, bukan elektronik. Setelah itu, berkas di-scan dan kemudian dibubuhi dengan E-Materai.
Proses yang rumit ini menimbulkan pertanyaan, jika tujuan digitalisasi adalah untuk menyederhanakan proses, mengapa tidak menerapkan sistem yang sepenuhnya digital?
Netizen di media sosial banyak mengeluhkan kinerja Peruri dan BKN terkait masalah ini. Terlebih lagi, kebijakan Peruri yang memotong dana pengembalian E-Materai jika konsumen membatalkan pembelian semakin menambah keluhan.
Meskipun kesalahan berada di pihak Peruri, konsumen yang menjadi korban. Peruri bahkan merilis mekanisme pengembalian dana melalui postingan Instagram mereka untuk menjelaskan proses tersebut kepada konsumen.
Pada instagram @peruri.digital dijelaskan uang yang dikembalikan berjumlah 75 dari total pembayaran pada invoice pembelian. Padahal kesalahan pada sistem mereka, kenapa konsumen yang dirugikan seperti ini?.
Namun kini postingan tersebut telah dihapus dari instagram tersebut.
Beberapa keluhan dari netizen membanjiri kolom komentar instagram @peruri.digital.
"Di informasikan kepada teman-teman.. Mohon hati-hati dengan meterai-elektronik.com sudah banyak korban.. Saldo untuk pembelian dipotong tapi materi tidak ada. @peruri.indonesia @peruri.digital @erickthohir @official.kpk materai.elektronik.com harus bertanggung jawab" Keluh pengguna instagram @faisaldwihadi_.
Pada balasan komentar tersebut beberapa netizen mengeluhkan hal yang sama. Ada yang suda membeli 5 biji meterai dan saldo terpotong namun E-meterai tak kunjung masuk.