Seledri (Apium graveolens L) bagi kalangan emak-emak, tumbuhan yang satu ini tentu tidak asing lagi.
Orang-orang juga biasa menyebut sayuran satu ini daun sup karena biasa digunakan sebagai bumbu penyedap rasa pada masakan sup, bakso, soto dan masakan berkuah lainnya.
Aroma khasnya yang wangi membuat masakan semakin lezat. Selain sebagai penyedap rasa, seledri juga memiliki segudang khasiat sebagai obat.
Seledri sendiri merupakan tanaman yang berasal dari Benua Amerika, berbentuk rumput dengan daunnya yang berbentuk lebar dan lancip. Batang seledri terlihat seperti bulan sabit dan bergerigi.
Hampir dua bulan belakangan ini, saya belajar membudidaya seledri.
Akan tetapi, ada banyak sekali kendala yang dihadapi. Memang betul kata orang-orang bahwa membudidayakan seledri itu tidak semudah yang dibayangkan.
Kita harus ekstra telaten, seperti merawat bayi. Begitulah kita merawat seledri mulai dari proses semai, media tanam, pemupukan, kelembapan hingga serangan penyakit atau hama harus terus kita perhatikan.
Walaupun diawal-awal sempat gagal, namun perlahan-lahan saya mulai mengerti bagaimana caranya membudidaya seledri.
Budi daya seledri sebenarnya tidak perlu membutuhkan lahan yang luas. Itulah mengapa saya membudidayakannya di pekarangan rumah.