Pada episode ketiga serial The Last of Us boleh dikatakan terlalu vulgar dalam memperlihatkan adanya unsur LGBTQ di dalam cerita.
Hampir dalam sebagian film memperlihatkan hubungan asmara dari Bill dan Frank.
Mereka berdua merupakan dua pria yang saling jatuh cinta dan hidup bersama, dimana mereka tetap bertahan hidup ditengah fenomena jamur berbahaya hinga meninggal bersama.
Berjudul "Long, Long Time" episode ketiga pada serial tersebut rupanya sangat membosankan karena adegan kedua pria tersebut.
Bill awalnya ingin membantu Frank yang tersesat di wilayahnya dan kemudian membantu memberi makanan dari situlah kemudian Bill mengajak Frank menginap di rumahnya dan mereka pun saling jatuh cinta.
Bill sendiri diperankan oleh Nick Offerman dan Frank diperankan oleh Murray Bartlett.
Jika dilihat hubungan keduanya agak berbeda sebab pada video game tidak memperlihatkan secara jelas bagaimana hubungan keduanya.
Justru di video game, Frank telah mati disaat Joel dan Ellie datang untuk bertemu Bill. Di game, disebutkan Frank memiliki partner bernama Bill yang akan membantu perjalanan mereka.
Kehadiran eposide ketiga yang mempertontonkan adegan LGBTQ+ dirasa bakal menurunkan jumlah penonton dari film ini.
Diketahui ada beberapa negara sangat keras menolak adanya penayangan adegan tersebut dan menjadi kontroversi.Salah satunya di Indonesia.
Misalkan saja animasi Strange World yang banyak dilarang di beberapa negara hinga membuat Disney rugi triliunan, kemudian serial Wednesday yang mendapatkan kritikan pedas lantaran ada adegan LGBT.