Leg ke dua semifinal Piala AFF 2022, Senin 9/1/2023 yang berlangsung di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi menjadi saksi kekalahan Indonesia atas Vitenam 2-0.
Dua gol yang menjadi kunci kemenangan tuan rumah dicetak oleh Nguyen Tien Linh dengan gol cepatnya pada babak pertama saat pertandingan baru berjalan 3 menit dan pada babak ke dua di menit 47. Atas hasil tersebut, Vietnam berhak merebut tiket ke final Piala AFF 2022 dengan agregrat 2-0.
Hal menarik yang kemudian menjadi sorotan adalah kondisi rumput Stadion Nasional My Dinh yang terlihat kering dan berwarna kuning kecokelat-cokelatan.
Bukan hanya kondisi lapangan yang memprihatinkan, namun fasilitas penunjang di stadion berkapasitas 40 ribu tersebut juga kelihatannya sudah lapuk. Banyak kursi kotor hingga drainase perlu dibenahi.
Sampai-sampai 100 volunter harus ikut membenahi stadion ini sebelum gelaran leg ke dua semifinal Piala AFF 2022. Para volunter ini bahu-membahu dengan karyawan dari University of Physical Education and Sports Vietnam.
"Rumputnya terasa lebih buruk saat dicoba untuk bermain," kata Klok, dilansir dari media Vietnam Zingnews.
Rupanya kondisi rumput My Dinh membuat pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Marc Klok sangat tidak puas.
Gelandang Timnas Indonesia tersebut menambahkan kondisi rumputnya jauh lebih buruk ketimbang saat dia bermain di SEA Games 2021 silam.
Kondisi lapangan dan rumput My Dinh jelas sangat kontras ketimbang kondisi kandang Timnas Indonesia di Piala AFF 2022, yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat.
Rumput di SUGBK tampak sangat segar dan kehijauan setiap kali Timnas Indonesia bermain di kandang selama Piala AFF 2022.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi stadion. Menurutnya, salah satu penyebab pemain tidak bermain begitu ciamik lantaran kondisi Stadion My Dinh yang kurang memadai.