Lihat ke Halaman Asli

Jurnal Refleksi Modul 2.3 "Coaching untuk Supervisi Akademik"

Diperbarui: 27 September 2024   04:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismiillah

Assalamualaikum Wr. Wb, saya Hendra Suryadiningrat, Calon Guru Penggerak Angkatan 11 dari Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut. Kali ini, saya ingin menuliskan pengalaman saya melalui Jurnal Refleksi Dwi Mingguan modul 2.3 tentang Coaching Untuk Supervisi Akademik.

Setelah mengikuti proses pembelajaran dan menyelesaikan berbagai tugas Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik, maka saya akan melakukan refleksi dengan model 4F yang yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway, yaitu:

  • Facts (Peristiwa)
  • Feelings (Perasaan)
  • Findings (Pembelajaran)
  • Future (Penerapan )

Jurnal refleksi ini saya buat tidak hanya sekedar untuk pemenuhan tugas yang diberikan, tetapi juga sebagai cerminan dan pembelajaran bagi saya, serta semoga bermanfaat bagi para pembaca yang budiman

Saya mendorong diri saya untuk melihat lebih dalam esensi pengalaman tersebut, bukan hanya fakta dan wawasan.

1. Fact (Peristiwa)

Saya mempelajari coaching secara umum dan konsep coaching dalam konteks pendidikan telah membuka mata saya terhadap kekuatan kerja sama dalam proses pembelajaran. Saya menemukan melalui paradigma berpikir dan prinsip coaching bahwa coaching adalah filosofi kehidupan yang mengedepankan sistematis, solusi, dan hasil. Itu lebih dari sekadar metode.

Melalui pembelajaran Kompetensi Inti Coaching dan TIRTA sebagai Alur Percakapan Coaching, saya menjadi lebih memahami makna membantu orang belajar daripada mengajarkan.

Grup Whatsapp Guru Penggerak Angkatan 11 - Garut

Dalam proses pembelajaran yang menggunakan alur MERDEKA yaitu mulai dari diri, eksflorasi konsep, ruang kolaborasi, demonstrasi kontekstual, elaborasi pemahaman dan aksi nyata memberikan  pembelajaran yang sangat berharga yang membawa saya lebih dekat ke posisi pelatih. Ruang Kolaborasi, bersama dengan latihan dan praktik coaching, menjadi tempat berharga di mana saya merasakan dinamika yang membantu dan membantu dalam peran saya sebagai coach. Ini bukan hanya tugas; itu adalah pengalaman hidup yang membentuk saya untuk membantu mereka yang dibimbing menjadi lebih baik, belajar lebih banyak, dan berkembang secara pribadi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline