Lihat ke Halaman Asli

Hendra Surya

saya seorang penulis lepas untuk penerbit elex media komputindo, obor, erlangga dan bhuana ilmu populer

Ilmu Penakluk Cewek

Diperbarui: 3 Januari 2022   16:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi Pribadi

Bab 1

"Wouuu...!" Tanpa sadar decak kagum meluncur dari bibir cowok keren itu.

 Yeah, tumben itu cowok! Matanya blingsatan juga lihat cewek yang satu ini, kayak gak pernah lihat cewek cakap saja. Atau cewek yang satu memang benar-benar beda kali. Dadanya pun berdebar-debar kencang pandang itu cewek. Dari balik kaca mobil, ia menatap ke arah cewek yang baru melintas di hadapannya. Dia pun jadi penasaran banget, ingin kenal itu cewek. Phuih, angannya...! Padahal cowok keren itu, tahunya hanya buku melulu lho... Aneh-nggak, kalau cowok keren itu belum pernah lakukan pedekate ama cewek?! Lucunya, dia sudah jadi anak kuliahan, semester lima lagi.  Huh, siapa yang mau percaya, tapi itu kenyataannya bookish...bookish!!! Ketika itu jam perkuliahan sedang berlangsung dan suasananya sangat hening sekali. Kebetulan dia sedang menanti seseorang di tempat parkir kampus itu. Hanya sayup-sayup terdengar ke luar suara Dosen menerangkan materi perkuliahan. Cuaca pun pagi itu sangat cerah mengiringi langkah itu cewek. Langkahnya begitu ringan...

Angan itu cowok terus menggoda dan matanya gak lekang memperhatikan itu cewek, sampai-sampai dia menjulurkan kepalanya keluar lewat jendela mobilnya. Sementara, cewek itu meleburkan diri ama teman-temannya di depan ruang perkuliahan anak sastra. Dilihatnya itu cewek dengan gembira setengah bercengkerama ama teman-temannya. Pendek kata, gerak-gerik tubuh itu cewek buat jatuh bangun hatinya...

Sementara itu, Toro temannya cowok itu muncul. Wow...! Dia begitu terbelalak lihat gerak-gerik aneh itu cowok. Toro menoleh lihat tu cewek yang jadi perhatian temannya. Toro pun setengah terpesona juga gitu lihat dengan jelas wajah cewek yang menggoda hati temannya itu. Sesaat kemudian, Toro menoleh memperhatikan temannya kembali. Dia langsung tersenyum geli lihat temannya yang satu ini. Makanya, timbul niat jailnya untuk menggoda itu cowok. Toro dengan berjingkat-jingkat menghampiri sobatnya itu.

"Hai Ridho!!! Siapa pula yang kamu perhatikan dari tadi tuh?" Tiba-tiba Toro dengan wajah kocaknya menegur dan menodong dengan jarinya, mengejuti dari balik mobil, sambil buka pintu mobil sebelah kiri.

Ridho pun tersentak dan terduduk, angannya langsung buyar. Dia langsung menoleh. Wow! Wajah Ridho langsung merah-padam, jengah. Namun, ada kesal di wajahnya. "Ah, kamu ganggu saja Toro!" gerutu Ridho.

"Payah kamu! Gak bisa buat orang senang dikit saja."

 "Alaaa, janganlah kamu marah. Gak biasanya kamu seperti ini," kilah Toro ringan, sambil menampar bahu Ridho. Lantas, Toro pun menggoda dengan pura-pura melongok ke arah kumpulan cewek yang telah mengusik hati Ridho, "Emangnya siapa sih yang telah menggoda hatimu itu?"

Ridho pun gak ingin menutupi gejolak hatinya, tatkala Toro menggodanya. Dia langsung tersenyum. Dia yakin Toro pun pasti akan mengagumi itu cewek yang telah menggetarkan hatinya.

"Toro, kamu kenal cewek yang baju pink itu?" Ridho balik tanya, sambil menunjuk ke arah cewek berbaju pink dan bercelana jeans merah jambu merk Lee Cooper yang berada di koridor ruang perkuliahan anak sastra.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline