Lihat ke Halaman Asli

Hendra Sukmawan

Wiraswasta

Dangiang Sangkuriang

Diperbarui: 19 Februari 2023   16:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

*
di hari ke tujuh
setelah menendang perahu itu
ia memandang bulan
yang memantul di laut Segitiga Bermuda

"Sumbi, kenapa harus Citarum? kenapa bukan di pantai ini?"

dadanya masih gemuruh ombak
menantang langit

*
di hari ke sembilan
ia berdiri di bawah patung Liberty
tatapnya tetap maut
sebab luka itu kian bernanah
di jiwanya

"aku tidak menyalahkanmu, Sumbi. di sana, di Thebes, bahkan sahabatku melahirkan anak-anak dari ibunya sendiri. aku kesal dan geram kepadaNya yang seenaknya membuat cerita tanpa memikirkan perasaanku."

lampu kota menerpa wajahnya
matanya amarah
kepalanya berubah tanda tanya

*
tepat di hari ke empat puluh
hatinya perlahan luluh
ia mematung di Gunung Padang
ingatannya mengembara pada sebuah peristiwa
tatkala manusia pertama kehilangan nyawa

"bukankah itu juga pembantaian yang mengatasnamakan cinta?"

hening
dan lambung gunung
masih memendam harta karun peradaban

*
di hari ke seratus
ia muncul di berbagai media
mengabarkan bahwa kutukannya
akan segera tiba

: dunia berganti nama dan cerita

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline