Lihat ke Halaman Asli

Senyum Suciku Kau Balas dengan Caci

Diperbarui: 24 September 2018   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diujung kemarau siang ini terasa kering panas serasa diatas bara api

Hati yang hancur bak dilumat pisau belati

Sedari pagi tlah kutapaki jalan penuh onak duri

Bekerja tiada keluh kesah pasti

Mendarma pada masyrakat dengan sepenuh hati

Tiada niat tuk curangi harta meteka pribadi

Satu persatu aku abdi hingga senyum puas mereka beri

Bermodal kejujuran dan senyum itulah modal diri

Tanpa aku beda bedakan derajat dan pangkat mereka miliki

Namun rasa remuk sanubari senantiasa aku terima disertai caci

Bukan dari para konsumen yang datangi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline