Diujung kemarau siang ini terasa kering panas serasa diatas bara api
Hati yang hancur bak dilumat pisau belati
Sedari pagi tlah kutapaki jalan penuh onak duri
Bekerja tiada keluh kesah pasti
Mendarma pada masyrakat dengan sepenuh hati
Tiada niat tuk curangi harta meteka pribadi
Satu persatu aku abdi hingga senyum puas mereka beri
Bermodal kejujuran dan senyum itulah modal diri
Tanpa aku beda bedakan derajat dan pangkat mereka miliki
Namun rasa remuk sanubari senantiasa aku terima disertai caci
Bukan dari para konsumen yang datangi