Lihat ke Halaman Asli

Hendra

Clear thinking equals clear writing

Menguak Mitos The Secret

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

The Secret tentu tidak asing bagi pembaca yang suka baca buku tipe psikologis populer, self-help dan motivasi. Konsep utamanya terletak pada the Law of Attraction yang di klaim sebagai hukum alam dimana gelombang pikiran positif akan menarik event2/kondisi yang positif dan begitu pula sebaliknya. Banyangkan diri anda kaya dan ulangi terus menerus pada diri anda maka andapun akan menarik situasi, orang2 yang akan membuat anda kaya. Mintalah/visualisasikan, percayalah dan terimalah maka anda akan mendapatkan apa yang anda mau. Fantastis sekali bahkan Oprah Winfrey juga mengamini premis The Secret.

Untuk orang yang rational sulit sekali untuk percaya begitu saja. Bagaimana kita bisa menjelaskan tsunami yang menghantam Aceh? Apakah korban2 dibawah sadar berpikir/meminta datangnya tsunami menghancurkan kehidupan mereka? Atau tanyalah teman saya korban kerusuhan Mei 98, apakah pikiran dia ‘menarik’ massa untuk membakar dan menjarah rumah dia?

Mungkin teman2 kompasianer ada yang berhasil menggunakan metode The Secret untuk mendapat apa yang dia mau (*), bisa jadi karena murni keberuntungan atau gabungan antara kerja keras, kesempatan dan keberuntungan (success is when opportunity meets preparation).

(*)kalau memang ada please sharing di komentar

Ibaratnya ketika bencana alam tsunami menghantam (sesuatu yang tidak dapat anda kontrol) tidak peduli apakah anda kapal kecil atau besar semuanya akan terhempas. Bagi yang jago renang, tetap tenang dan bertekad kuat untuk tetap hidup kemungkinan besar akan selamat. Sementara bagi yang langsung panik, pesimistis merasa ini sudah takdir yang digariskan Tuhan kemungkinan besar meninggal betulan.

Teman saya ada yang sangat percaya dengan The Secret, bahkan post di Facebook: “The facts is not the truth!”. Ngobrol sama dia kadang suka gak nyambung, maklum pikiran kita beroperasi pada gelombang yang berbeda. Saya cenderung logis sementara dia cenderung intuitif emotional. Fakta di lapangan, pemahaman ‘benar’ dan ‘salah’ mudah sekali dibengkokkan atau dicuekin sesuai jalan pikirannya. Apa yang dia rasakan itulah kebenaran.  Contohnya: pernah dia cerita pamannya bisa kaya berkat korupsi, ketika saya tanya koq gak ditegur (soal kebetulan dia juga tipe orang yang religius), dia bilang mungkin emank dikasih Tuhan, dipercaya buat ngelola duitnya makanya tetap lancar (???!!!!). No comment dah.

Pesan utama The Secret menurut saya adalah berpikiran positif. Pikiran positif/negatif yang obsesif lambat laun akan mempengaruhi action anda dan action anda kemudian akan mempengaruhi nasib anda. Dan ini bukan sesuatu yang baru sama sekali, dalam ilmu psikologis namanya: Positive Psychology. Sayangnya pesan berpikiran positif ini sering kali dibungkus dengan istilah2 New Age, energi alam semesta, lampu aladin dan lain2nya agar konsepnya terlihat fresh dan memikat untuk masyakat.

Ketika saya menulis, saya mengvisualisasikan, percaya dan meminta tulisan ini jadi HL. Kita lihat saja apakah jadi kenyataan ;)

Tulisan terkait:

Jasa motivator tidak berguna untuk sukses




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline