Kita akan memburu dan membunuh mereka semua.
---The Kingdom (2007)
Tolong balaskan dendamku.
---Ballerina (2023)
The Kingdom (2007) dan Ballerina (2023) adalah film bergenre aksi yang mengisahkan pembalasan dendam. Yang pertama menceritakan aksi pembalasan terhadap pelaku pengeboman dan penembakan sedangkan yang kedua mengisahkan aksi balas dendam seorang mantan pengawal VVIP terhadap para pelaku pembunuhan sahabatnya. Seperti biasa, akhir dua film ini adalah dendam akhirnya dibalas tuntas dan para pelaku pembunuhan merasakan akibat yang setimpal. Nyawa dibalas nyawa.
Bila itu terjadi di dunia nyata, apakah kisahnya sungguh-sungguh telah berakhir? Bagaimana nasib si pemberi perintah untuk membalas dendam? Dia telah meninggal dan tidak punya kemampuan untuk melakukan apa-apa. Tetapi suatu pembunuhan telah terjadi karena permintaannya. Apakah dia termasuk pelaku pembunuhan itu?
Si pemberi perintah termasuk pelaku. Meskipun telah meninggal, dia tetap dianggap sebagai pelaku pembunuhan karena memberikan perintah atau permintaan agar musuhnya dihabisi. Dia tidak melakukannya sendiri, tetapi tetap terlibat dan ambil bagian dari pembunuhan itu. Tangannya tetap kotor. Dia tetap bersalah. Karena niatnya, maka ada tindakan yang mengakibatkan makhluk lain mati. Analoginya seperti ini. Tukang masak di restoran menerima pesanan dari pembeli, lalu menyiapkan dan mengolah makanan sesuai permintaan.
Di rumah makan masakan laut yang menyediakan hewan yang masih hidup dalam akuarium, ikan ditangkap, dibunuh, kemudian dimasak setelah dipilih oleh pemesan. Setelah menerima perintah menembak, pilot pesawat tempur baru melepaskan peluru ke sasaran. Mereka semua bertindak setelah menerima perintah. Tanpa permintaan, mereka tidak melakukan tindakan. Kehendak si pemberi perintah adalah awal dari suatu pembunuhan. Dia tidak perlu melakukannya sendiri melainkan menggunakan tangan orang lain. Apakah dia akan menerima akibatnya?
Saya yakin "pasti'. Akibat yang akan diterima sangat mengerikan khususnya bila seruan untuk melakukan pembunuhan atas dasar kebencian terus dilanjutkan dan bahkan tidak pernah berhenti. Permusuhan yang terjadi puluhan, ratusan, bahkan ribuan tahun terus dipelihara dan diwariskan melalui pesan-pesan heroik balas dendam. Selama pembunuhan terus terjadi karena ada yang percaya kepada panggilan untuk menghabisi nyawa makhluk lain, si pembuat pesan akan terus menerima akibatnya. Ia telah meninggal tetapi pesannya tetap hidup dan terus memakan korban. Dia akan terus merasakan akibat dari ucapannya. Bukankah benih mangga hanya perlu ditanam satu kali kemudian berbuah berkali-kali? Demikian juga dengan seruan untuk balas dendam dan menghilangkan nyawa orang lain.