Lihat ke Halaman Asli

Komedian dan Ketersinggungan

Diperbarui: 20 Juli 2022   16:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Komedi sangat erat hubungannya dengan ketersinggungan, komedi memang salah satu pilihan hiburan dari rasa jenuh akan hidup, melepaskan beban sejenak dengan sebuah tawa. Selain tujuan utamanya adalah mencari tawa dari sebuah kelucuan, komedi juga menjadi tempat bagi para seniman untuk menertawakan sebuah tragedi, tragedi yang di alamai sang seniman (komedian) maupun keadaan sosial di sekitarnya. 

Tragedi, keresahan, kritik sosial dibalut dengan kata-kata dan kebebasan dari komedian menciptakan sebuah lelucon yang membuat penikmat komedi tertawa atas getirnya keadaan sosial kehidupan. Makadari itu setiap kata yang terlontar dari mulut komedian menyiratkan kritik bagaikan peluru kata yang menghujam perasaan setiap penikmatnya, hal ini yang kadang menimbulkan ketersinggungan bagi individu (seorang tokoh) bahkan sebuah leompok masyarakat.

masalah ketersinggungan menjadi perhatian khusus bagi para komedian di Indonesia. Pandji Pragiwaksono, salah seorang komedian yang berpengaruh di Indonesia mengatakan bahwa ketika dia menemui komedian lainnya dan bertanya"Apakah pernah menyinggung?" dan jawaban dari semua komedian yang ditanya itu adalah "pernah". Semua masalah ketersinggungan yang dialami oleh komedianselama ini menimbulkan sebuah pertanyaan "Apa batasan dari sebuah komedi?"

Mengenai peristiwa ketersinggungan yang pernah terjadi, presiden Stand Up Comedy Indonesia, Adjis Doaibu memberikan jawaban "Menyangkut soal batasan, sebenarnya tergantung pribadi masing-masing dalam membuat materi, batasan apa yang dia inginkan agar tidak keluar koridor. SAya pribadi berpendapat batasan itu tidak ada, karena namanya keresahan orang berbeda-beda" terang Adjis.

Banyak dari komedian maupun penikmat komedi berpendapat bahwa semakin dekat materi komedi dengan realita kehidupan maka akan semakin lucu, sebuah kenyataan hidup yang getir namun memang begitu kenyataanya, menjadikan sebuah tragedi menjadi tawa dan melepaskan keresahan seorang komedian yang penikmatnya huga merasakan hal yang sama adalah cara yang paling nikmat untuk menikmati pahitnya hidup. Seorang komedian yang sering membawakan kenyataan hidup dalam setiap materi Stand Up-nya, Adriano Qalbi mengatakan "Batasan komedi? Ya batasannya adalah keberanian lu" ujarnya. 

Kebebasan seseorang berpendapat atau mengutarakan sesuatu itu tidak ada batasnya selain keberaniannya sendiri, tidak ada yang bisa mengontrol mulut orang lain, yang bisa dikontrol adalah diri sendiri, memilih untuk tertawa bersama atau memilih untuk tersinggunng

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline