Fredericksburg,July 27, 2024
7.50 pm
Kadang aku tidak tahu mengapa kutulis semua ini.Layar monitor yang putih dan kosong, sama kosongnya dengan isi kepalaku.Aku berusaha lebih fokus lagi sambil menatap layar komputer. Mencoba mengingat sesuatu tapi tetap saja belum terinspirasi. Apa gerangan yang akan di tulis? Sampai aku meragukan fungsi Buku Harian.
Akupun tidak menorehnya setiap hari.Aku hanya hadir di depan komputer bila ada hari2 yang tidak menyenangka datang mengganggu.Misalnya habis berdebat dengan teman, ataupun keluarga dekat, yang sukar berkomunikasi dengan baik karena mereka terbelenggu dengan sifat buruk, seperti mau menang sendiri, kepala batu, merasa lebih pintar atau lebih hebat.
Menurut seorang teman,"Ini persoalan gampang," katanya, "Kalau ngobrol, dengarkan dan iyakan aja apa yang mereka ucapkan.Lama-kelamaan mereka akan sadar sendiri kalau di acuhkan,"
Saran ini telah aku turuti, namun ada juga orang2 yang tidak mempan dan memburu aku terus berdebat atau mempertengkarkan hal2 remeh and not worthed.Seperti, mempersoalkan budaya buruk bangsa lain, membandingkan agama, atau mencampuri urusan keluarga orang yang bukan urusannya.
Biasanya aku berdiam diri bila mendengar ocehan2 ini.Namun kediaman ini mereka salah tafsirkan.Di kiranya aku bodoh, dan tidak dapat mengikuti pembicaraan.Tapi sebenarnya, aku menginginkan topic lain supaya cepat selesai. Aku sudah malas mengikuti pembicaraan yang itu2 juga.Kalau hal2 buruk ini terus mengganggu, aku terus lampiskan di halaman layar komputer.
Namun sekali dua kali, aku tidah tahu mau mulai dari mana.Kalaupun aku telah coba dan belum berhasil, biasanya aku keluar rumah, menghirup udara segar di sepanjang jalan raya didekat komplex, lalu di suguhi pemandangan sepi dan kosong.Jalan pedalaman, dimana jarang ada kendaraan atau pejalan kaki yang melintas, membantu pikiran ku lebih jernih.Dan disaat aku balik lagi di rumah, segala uneg2 itu meluncur dengan mudah di atas keyboard, lalu aku saved begitu selesai.
Dan manakala aku berjumpa lagi dengan orang2 tersebut, segala dendam sudah hilang terkubur di data base hingga aku dapat lagi mulai percakapan baru dengan hati2.