DocumentPribadi/Fredericksburg/Virginia
Hempasan angin dingin menerpa wajahku disaat melewati pintu exit bandara JFK New York.Tubuh yang mulai mengigil membuatku ter-gopoh2 melempar kopor2 keatas mobil jemputan kami.Begitu mobil meluncur, wajah2 baru kota Queens/New York City memperlihatkan polesan baru dengan warna kuning keemasan.Barisan pohan di kedua belah jalan utama nampak seragam berselimut daun2 berwarna kuning atau merah moron yang kadang melayang satu persatu di tiup angin.Seluruh ruang kota berselimut daun2 kering.Ada pula yang berserakan di pinggir jalan.
Mobil terus melaju siang itu,melewati mobil2 lain yang tidak terlalu banyak.Suasana tenang dan damai di awal musim ini, di bubuhi dengan rombongan kecil penduduk New York yang tetap berkutat seperti biasanya mancari nafkah.Bedanya kali ini mereka harus keluar mengenakan pakain tebal dan ketat buat menahan hawa dingin.
Sebeuah pemandanga kontrast setelah menghabiskan waktu wisata di Indonesia selama sebulan.Disana, hampir setiap hari di suguhi cuaca dan pemandangan yang sama.Di Bali, kami pindah2 lokasi buat mengenyam suasana dan pemandangan yang berbeda.Di Surabaya, kami ber-lama2 di pasar Atom buat ngisi perut, dengan berbagai macam masakan.
Tiba2 aku kaget dan lamunan yang barus saja aku rangkai jadi buyar sewaktu mendengar klakson mobil dari belakang disusul teriankan seseoraang.
"Hurry up man, it's jellow"
Ipar kami yang bertindak sebagai sopir nampak tersenyum mendengar ocehan ini.Rupanya dia sedang asyik mendengar ceritera sang istri
sampai2 tidak perhatikan lampu kuning di depan.
"New Yorkers," gumannya sambil geleng2 kepala.
Tiba di dekat taman luas Forest Park, vibe musim ini bertambah semarak denga orang2 yang ingin merasakan perubahan alam.