Lihat ke Halaman Asli

Hendra Josuf

berdiam di new york city, usa

Staten Island Ferry, Manhattan

Diperbarui: 8 Februari 2023   04:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: kumparan.com

Keinginan berpetualangan dan jalan sendiri kadang2 timbul kalau aku berkunjung ke New York dari Virginia.Meski di tengah jalan aku segera  ngos2an lalu ingin pulang.Soalnya tidak semua stasiun subway di lengkapi lift, jadinya harus lewat tangga yang cukup panjang dan melelahkan.Celakanya kadang escalator  juga mandek  hingga terpaksa naik turun lewat  tangga.Sebenarnya soal angkutan di NYC telah amat sempurna karena bisa kemana saja, kalau subway  ada perbaikan bisa pake bus kota.Buat senior seperti aku dapat potongan harga  50%.Tapi aku lebih senang pakae subway karena lebih cepat.

Kalau ke NYC biasanya kami numpang nginap di rumah ke tiga ipar perempuan.Lamanya bisa seminggu, bisa juga dua minggu, tergantung sikon.Dan lalau ada waktu  luang,aku biasa ngelencer.Sayang tidak selalu bisa bersama  istri sebab pisiknya  tidak seperti dulu lagi.Kalau tetap ngotot jalan, harus bisa berbaur dengan kerumunan penumpang subway atau  berjalan cepat di tengah gelombang pejalan kaki  kota Manhattan.

Disini kita harus bisa mengikuti speed langkah kaki mereka.Kalau tidak siap2 di tegur ama pejalan kaki di belakang karena mgenghalangi jalan mereka.Yidak terkecuali jika kita ngaso sejenak  di tengah escalator, saat itu juga mereka ngomel dan di suruh minggir.Memang di kota ini semua2 harus gesit dan cepat, kalau tidak mau di katakan ter-gopoh2.Akibatnya, hampir semua servise karyawan jarang sempurna.Ada2 saja keluhan dari customers,misalnya, burger yang mereka sodorkan ada kalanya tidak dilengkapi dengan tisu,kecap atau semacamnya.

Suatu hari akhir tahun lalu, tiba2 saja aku berniat jalan ke Manhattan setelah bosan baca buku di Queens Library.Tidak ada yang spesific sebennarnya.Niatku hanya ingin menghabiskan waktu hingga magrib, mungkin  sekitar pukul 5.00 sore, karena setelah itu cuaca sudah mulai  gelap di musim dingin.

Sumber: Dok pribadi/lower Manhattan

Barulah aku sadar ketika udah duduk bahwasanya belum tahu hendak kemana.Aku pikir Times Square dulu, tidak jadi karena sudah sering kesana.Lalu Central Park, juga aku batalin karena tamannya terlalu luas, capek di jalan kedinginan.Dan akhirnya aku pilih Terminal Ferry Staten Island.Bukan mau nyebrang ke kecamatan ini, tapi sekedar nongkrong di dermaga, lihat2 pemandangan laut.

Dulu hampir setiap hari aku naik ferry ini ketika menantu kami masih dinas militer di Coast Quard dan bertempat tinggal di Staen Island yang merupakan salah satu daerah kecamatan New York City.Seperti kita tahu kota raksasa ini terdiri dari lima kecamatan (borouh) yaitu:Manhattan, Queems, Brooklyn,dan Bronz.Dan yamg terbesar adalah Manhattan, kota paling sibuk dan tidak pernah tidur 24 jam.

Staten Island yang dulunya tempat pembuangan sampah berangsur menjadi kota modern, cantik, dan di penuhi dengan beberapa taman, High Rock,Green Bell, dan Lemon Park.Pantai2 yang menghadap ke pulau Manhattan, bisa kita juga kita jumpai disini, seperti

aku pernah lakukan, pantai landai dekat perumahan kami dulu.

Dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline