Berlibur selama seminggu di kota wisata Pattaya dengan lokasi yang cukup strategia tentu memudahkan kami ngelencer di Thailand. Hari pertama kami ke Mall terkenal dekat hotel.Namanya Mall "SIAM" kalau tidak salahUniknya Mall di lantai satu ini khusus buat Food Court dan Cendera Mata.Sedang lantai Dua seterusnya buat berbagai macam geray, termasuk barang2 bermerk seperti layaknya di Indonesia.Hari kedua kami, bertiga dengan istri, Dinah, dan anak lelaki Marcel, berkunjung ke tempat suci "The Sanctuary Of Truth". Istana yang seluruhnya terbuat dari kayu dan dibangun dekat pantai. Kesan2 kami mengenai tempat ini telah aku tayangkan di kompasiana tanggal 8/12/2022.Selanjutnya kami berkunjung ke "Floating Market", sebuah pasar "kering" di atas sungai dan tidak becek kayak di tanah air.Ceriteranya telah pula aku tayangkan di kompasiana tanggal 11/12/2022.
Dan sisa liburan kami pakai bersantai di pinggir pantai.Pesisir yang terbentang panjang dari ujung ke ujung sebagian besar di penuhi dengan cafe, restauran, panti pijat, ATM, penjual pakaian yang mobile, yaitu pakaian2 di gantung berjejer diatas kereta lalu di dorong berkeliling.Ada juga penjual gorengan, atau steak, juga pake kereta dorong.Aku kira Pemda kota ini betul2 mengetahui apa saja kebutuhan pelancong supaya dapat meraih lebih banyak devisa.Jadi semua hal2 kecil yang luput dari perhatian kita, mereka kerjakan dengan sungguh2.
Misalnya;
-Kebersihan kota; selembar kertaspun tidak aku jumpai di jalan protokol, maupun di jalan kecil
-Posedure Immigrasi, Petugas immigrasi tidak menanyai kami sepotongpun sewaktu memeriksa pasport hitam kami(USA), dia hanya menjepret wajah, sedikit tersenyum, lalu di persilahkan lewat.
-Money Changer tidak tanya/minta kartu pengenal di saat aku tukar uang dollar.
-Tidak ada tukang parkir atau orang lalu lalang tanpa tujuan.Setiap orang sibuk dengan pekerjaan masing2.
-Tempat2 hiburan beroperasi hingga jauh malam.
Pasti masih banyak hal2 menarik yang belum aku jumpai, maklum liburan disini hanya seminggu.
Suasana pantai remang2 menjelang malam, tidak kalah ramainya dengan cafe2 di depan jalan dua arah.Suara musik mengalun lembut dari atas membuat suasana makin romantis dibawah hembusan angin sepoi2.Dari lepas pantai puluhan perahu2 dengan lampu ber-kelip2 berkumpul kaku di balut kabut2 tipis.