Washington DC sebagai ibu kota pemerintahan AS, kita pasti bayangkan sebuah kota yang tenang, santai dan bersih. Namun hal ini tidak sepenuhnya benar, karena di beberapa plosok, kita bisa jumpai rumah2 kumuh, jalan2 sempit dan kotor, dan di perparah dengan banyaknya homeless yang berdiam di pinggir/tengah kota.Pada lokasi2 penting dan sering di kunjungi turis, seperti Capitol Hall, National Mall, White House, Museum, Arlington Cemetery, semuanya tertata dengan rapih, tertib, dengan pepohonan yang rimbun dan asrih.
Namun penampilan gedung2 bersejarah itu tidak dapat menyembunyikan bentuk aslinya yang sudah mulai luntur di makan zaman.Nampak terlihat kusam, maklum kota yang tidak terlalu luas ini telah berdiri ber-abad2 lamanya.
Pada sebuah bukit kecil di belahan timur laut kota Washington DC, berdiri dengan megahnya sebuah gereja katolik, bernama Basilica of the National Shrine of Immaculate. Gereja di bangun atas kesetian bersama para umat terhadap bunda Maria selama seabad dan di kerjakan oleh Arsitek Chanes Donagh Maginnis dengan memakai model dari kota Roma.
Gedung gereja besar dan tinggi ini sanggup menampung jemaah sebanyak 6500 orang dan di resmikan pembukaannya di tahun 1959.Kehadiran kami disini sebagai pengunjung lalu mencoba duduk di bagian deretan bangku belakang, hanya dapat menyaksikan altar megah dan bercahaya dalam bentuk kecil.Orang2 yang sedang berdoa di bagian depan nampak seperti boneka mungil.
Ruang2 kecil dimana terisi benda2 suci di tempatkan di kanan kiri sayap altar, di antaranya ; beberapa patung Santo, patung Bunda Maria yang di sorot dengan sinar lampu.
Ada juga patung dalam bentuk orang tidur sebagai penghormatan terhadap almarhum Uskup Thomas Joseph Shaham, rektor dari Universitas Katolik di Washington DC yang mengusulkan pendiriaan gereja ini dengan persetujuan dari Paus di Roma.Di lain sudut berdiri replika Paus sekarang ini, Paus Francis membuat banyak pengunjung berfoto bersama gambarnya.
Dinding2 yang terbuat dari granit, mengkilat dan licin, banyak di penuhi dengan nama2 orang yang telah berprestasi atau mengambil bagian dalam pembangunan gereja ini.
Pada lantai bawah menuju exit kita jumpai sebuah toko cendera mata.Sayang sudah di tutup karena waktu berkunjung sudah hampir selesai.Dari luar kita bisa benda2 souvenir seperti rosario,minyak suci,koleksi permata,sabun2 dan lotion,patung2, buku2 dan musik.
Nampak pula acara2 yang akan di selenggarakan di gereja ini seperti,