Kemarin sore, Minggu 7/25/2021, kami sekeluarga berkesempatan nonton pertandingan sepak bola antara D.C. United, Washington DC melawan Red Bull, New York, di kota Washinton DC.Apa yang akan saya tulis disini tentu berbeda dengan apa yang anda biasa baca dari wartawan olah raga, hal ini di sebabkan saya bukanlah seorang wartawan.Jadi pasti presentasinya berbeda.
Mobil van yang kami kendarai mulai memasuki kota DC sekitar pukul 7.30 pm, sementara itu sepanjang jalan menuju stadion, di penuhi oleh pejalan kaki.Mulai dari orang tua, orang cacat dengan kursi roda, suami2 gendong anak yang di ikuti istri bersama anak2 lainnya, belum lagi beberapa remaja berkaos oblong, kadang2 bawa anjing atau skateboard meliuk-liuk di depan mobil kami. Deretan kendaraan pengunjungjuga sudah " mengular" ke tempat parkir.
Tiba di lokasi, stadion yang empunyai mobil Audi, sudah mulai di jejali penonton yang Sebagian besar tidak memakai masker.Soalnya keharusan ini di kecualikan buat orang2 yang telah di vaksin 2 kali. Cuman satu dua orang nampak memakai masker,termasuk saya dan istri.Masker kami gunakan karena telah merasakan ke ganasan penyakit ini di rumah sakit selama ber-bulan.Ngeri......!!!.
Di pintu masuk nampak berbagai mobil audi model terahir di pajang.Dan begitu kami tiba di barisan kursi belakang bagian atas, terlihat jelas lapangan hijau bawah kami sedang di ciprati air yang ber-putar2.Di atas lapangan yang kebetulan menghadap kearah kam terdapat sebuah layar tv dan tak lama kemudian sekitar jam 8.oo p, rentetan mercon berwarna -warni meletus di atas kepala2 penonton lalu di ikuti dengan informasi pertandingan, termasuk memperkenalkan para pemain satu per satu.Setelah itu, seluruh penonton mengumandangkan lagu kebangsaan Amerika dengan tangan kanan dikepal merapat ke dada sebelah kiri.
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
DC United dengan kostum hitam berhadapan dengan Red Bull berkostum kuning.Pertandinganpun mulai berlangsung, tambah lama tambah seru.Saling menyerang hingga beberapa pemain dari kedua belah pihak tergeletak berjatuhan. Akhirnya sekitar pukul 9.35 DC united mencetak goal pertama hasil tendangan pemain Karama dan membuat penonton bersorak sedang pemain2 pada berjingkrak dan berpelukan.Setelah itu pertandingan di lanjutkan kembali sampai jam istirahat selama 15 menit.Begitu waktu istirahat selesai, dan mereka kembali berlaga di lapangan hijau, nampak pemain2 Red Bull banyak melakukan pelanggaran dengan tangan hingga mereka mendapat kartu kuning.
Waktu berjalan terus hingga pukul 10.15 pm namun tidak ada kejadian istimewa, meski kedua team berusaha keras hingga pertandingan usai.Namun rupanya pihak panitia memperpanjang pertandingan selama 8 menit, tapi hasilnya sama saja.Keduanya tidak mencetak goal sama sekali.Pertandinganpun usai, lalu di tutup dengan lagu kebangsaan Amerika lagi secara solo oleh seorang wanita berkulit hitam.
Dokumentasi pribadi
Sekali lagi kami terpaksa bersabar ngantri keluar dari tempat parkir dan kebetulan saja saya perhatikan beberapa kelompok orang berkerumun di depan sebuah pintu besar yang diatasnya terdpat logo DC United.Ingin saya tanyakan pada anak apa maunya orang2 tersebut disitu.Tapi dia sudah beritahu duluan, katanya mereka adalah fans group United yang ingin mengucapkan selamat, atau minta tanda tangan mereka.Adapula penonton yang memberi sesuatu pada pemain favoritenya.Tak sengaja, saya lirik cucu perempuan. pandangannya dia tujukan kearah sana.Antara sadar dan tidak saya memandanginya lebih lama, terlihat wajah Spanishnya tambah melekat, dan tak dapat dia hilangkan.Perlahan saya dapat menerka apa yang ada di benaknya,Soalnya, salah seorang pemain dari DC United adalah pacarnya.
Rasanya saya bertambah tua.