Lihat ke Halaman Asli

Hendra Jawanai

Creative Director/Producer/Writer

Dinamika Koalisi Politik: Antara Keuntungan Dukungan dan Risiko Alotnya Lobi-Lobi

Diperbarui: 22 November 2023   19:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi dinamika politik Indonesia. (Foto oleh GR Stocks di Unsplash)

Di Indonesia, keberagaman partai politik menjadi ciri, memberikan warna yang khas dalam panggung demokrasi.

Namun, seiring dengan beragamnya partai, muncul dilema menarik antara keuntungan dukungan yang besar dan risiko ketidakseimbangan dalam koalisi politik.

Dukungan Banyak, Penentuan Sulit

Tidak bisa dipungkiri bahwa dukungan yang banyak adalah kunci sukses perolehan suara. Masing-masing partai membawa basis pemilihnya sendiri, menciptakan potensi kolaborasi yang menguntungkan.

Namun, ketika terlalu banyak partai bersatu, penentuan bakal calon wakil presiden menjadi sulit dan kadang-kadang bagi masyarakat luas: berbelit-belit.

Dalam analogi ini, kita bisa membayangkan panggung tari yang penuh dengan penari dari berbagai elemen tari tradisional. Semua ingin menonjolkan gerakan uniknya sendiri, sehingga membutuhkan koordinasi yang sangat baik agar pertunjukan tidak kehilangan arah.

Begitu pula dalam politik, setiap partai ingin mencitrakan keunikan visinya, dan penentuan calon presiden menjadi panggung di mana semua elemen harus menyatu.

Lobi-Lobi dan Risiko Alot

Dalam sebuah koalisi, terdapat permainan lobi-lobi di antara ketua partai. Analogi ini bisa diibaratkan sebagai koreografi yang kompleks di balik layar panggung.

Meski seolah semua penari tampil serasi di atas panggung, di belakang layar, lobi-lobi antar ketua partai bisa menciptakan dinamika yang rumit.

Lobi-lobi ini dapat menjadi katalisator yang merumitkan proses penentuan calon wakil presiden. Setiap partai memiliki kepentingan dan agenda politiknya sendiri, dan upaya untuk mencapai kesepakatan seringkali memerlukan waktu dan negosiasi yang intens.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline