Lihat ke Halaman Asli

Hendra Jawanai

Creative Director/Producer/Writer

Kemiskinan Ekstrem di Indonesia: Tantangan dan Harapan

Diperbarui: 18 November 2023   22:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi kemiskinan ekstrem. (Foto oleh Myriams-Fotos dari Pixabay)

Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki kekayaan alam yang melimpah.

Namun, di balik panorama alam yang indah, masih terdapat realitas pahit yang dihadapi oleh sebagian besar penduduknya: kemiskinan ekstrem.

Kendati telah mencatat kemajuan ekonomi, tantangan mengatasi kemiskinan ekstrem masih menjadi fokus utama pembangunan di negeri ini.

Konteks Kemiskinan Ekstrem di Indonesia

Kemiskinan ekstrem dapat didefinisikan sebagai kondisi di mana individu atau keluarga tidak memiliki akses terhadap kebutuhan dasar seperti pangan, sandang, papan, pendidikan, dan pelayanan kesehatan.

Di Indonesia, meskipun terdapat berbagai program penanggulangan kemiskinan, namun masih ada sejumlah faktor yang menyebabkan beberapa lapisan masyarakat terus terjebak dalam kemiskinan ekstrem.

Faktor Penyebab Kemiskinan Ekstrem

Pertama, ketidakmerataan distribusi ekonomi menjadi salah satu pemicu kemiskinan ekstrem. Kesenjangan antara kaya dan miskin terus melebar, terutama di kawasan perkotaan.

Sebagian besar sumber daya dan peluang ekonomi cenderung terkonsentrasi di daerah perkotaan, sementara masyarakat di pedesaan masih menghadapi keterbatasan akses terhadap pendidikan dan lapangan pekerjaan yang layak.

Kedua, tingginya tingkat pengangguran, terutama di kalangan pemuda, menjadi tantangan serius. Dengan pertumbuhan penduduk yang pesat, pasar tenaga kerja semakin ketat, dan sulit bagi mereka yang kurang terampil atau berpendidikan rendah untuk bersaing mendapatkan pekerjaan yang layak.

Ketiga, kurangnya akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan yang berkualitas juga berperan dalam memperpetuat kemiskinan ekstrem.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline