Lihat ke Halaman Asli

Hendra Jawanai

Creative Director/Producer/Writer

Asupan Gizi Saling Terkait dengan Soal Kesehatan Mental

Diperbarui: 11 Mei 2023   20:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto oleh Sebastin Garca dari Pixabay.

Kesehatan mental adalah hal yang sangat penting bagi setiap individu segala usia, apalagi bagi anak-anak, remaja, dan dewasa muda.

Sayangnya, masalah kesehatan mental semakin meningkat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Kunjungan ke unit gawat darurat untuk krisis kesehatan mental semakin meningkat dari tahun ke tahun, namun tempat tersebut tidak optimal untuk perawatan anak-anak dengan kebutuhan kesehatan mental.

Oleh karena itu, perlu ada perhatian yang lebih besar dari masyarakat dan pemerintah untuk menangani masalah ini dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental dan cara menjaganya.

Masalah kesehatan mental bisa dicegah dengan membantu anak-anak mengelola emosi mereka sejak dini. Perlu ada upaya untuk meningkatkan kesadaran dan akses ke layanan kesehatan mental bagi remaja di Indonesia.

Menjaga kesehatan mental dan fisik juga terkait dengan pola makan yang sehat dan seimbang. Gizi yang tidak seimbang dapat mempengaruhi masalah kesehatan mental seperti stres dan depresi. Untuk itu, penting untuk memperhatikan asupan gizi dan pola makan yang sehat.

Pola makan yang sehat dan seimbang dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan berpikir jernih, salah satunya dengan menerapkan pola makan diet MIND.

Konsumsi dengan pola ini didasarkan pada makanan yang baik untuk otak seperti sayuran hijau, buah-buahan, biji-bijian, ikan, dan kacang-kacangan.

Selain itu, ada beberapa tips sederhana yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental dan fisik seperti makan secara teratur, tetap terhidrasi, dan mengonsumsi lemak sehat.

"About eighty percent of the food on shelves of supermarkets today didn't exist 100 years ago."
- Larry McCleary MD, 
Feed Your Brain, Lose Your Belly: Experience Dynamic Weight Loss with the Brain-Belly Connection

Sekitar delapan puluh persen makanan di rak supermarket saat ini tidak ada 100 tahun yang lalu.

Namun, perlu diingat bahwa setiap individu memiliki kondisi kesehatan mental dan gizi yang berbeda-beda sehingga perlu penanganan yang sesuai dengan kebutuhan individu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline