Pterapogon kauderni (Banggai Cardinal Fish), adalah species ikan endemik dengan penyebaran alami terbatas di perairan Kepulauan Banggai (Sulawesi Tengah) dan sekitarnya yang diperdagangkan sebagai ikan hias. Karakteristik biologi dan ekologi P.kauderni membuat species tersebut mudah terancam punah. Hasil penelitian umumnya menunjuk bahwa tingkat dan pola pemanfaatan tidak sustainable, dan mendorong gerakan internasional untuk pelestarian P.kauderni. Salah satu upaya potensial adalah pengembangan budidaya P.kauderni in-situ, yaitu pada lingkungan alaminya.
Analisa berdasarkan hasil survai tahun 2004/2005 oleh Yayasan Palu Hijau terhadap habitat dan populasi P.kauderni, pemanfaatan P.kauderni termasuk rantai pasar dan keterlibatan stakeholders, dan kondisi/taraf hidup masyarakat.
Metodologi meliputi kajian pustaka, komunikasi dengan peneliti P.kauderni, dan pengambilan data primer. Metode-metode survai biofisik termasuk manta tow (substrat), transek (substrat dan populasi P.kauderni), swim survey ( populasi P.kauderni), pengukuran kualitas air, observasi dan dokumentasi, survai sosial ekonomi menggunakan pendekatan livelihood Survey.
Kesimpulan yang bisa diambil dari penelitian-penelitian yang terkait degradasi spesies ini antara lain:
1. Pelestarian P.kauderni serta habitatnya penting dan mendesak.
2. Konservasi berpola preservasi akan meningkatkan kemiskinan dan sulit diterapkan.
3. Pengembangan pola sustainable fishery dapat memperhatikan baik aspek biodiversity maupun kesejahteraan masyarakat dan ekonomi daerah.
4. Oleh karena stock P.kauderni telah mengalami overfishing, upaya peningkatan stock baik untuk di jual maupun untuk re-stocking melalui budidaya in-situ dapat memberikan kontribusi pada sustainable fishery, sebagai salah satu alat (tool) bersama dengan perbaikan rantai pasar, pelestarian habitat dan upaya-upaya lainnya.
5. Pilot Proyek akan dilaksanakan pada tahun 2006, dengan dukungan dari Program Mitra Bahari, Dr Kolm (ahli budidaya P.kauderni) dan stakeholder lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H