Lihat ke Halaman Asli

Hendra Fokker

TERVERIFIKASI

Pegiat Sosial

Adu Kuat Para Capres Via Medsos

Diperbarui: 12 Juni 2023   06:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para kandidat calon Presiden - Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan (sumber: kompas.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Era digital kita ketahui memang memberi arti tersendiri bagi sendi-sendi kehidupan saat ini. Baik dari dampaknya secara positif atau negatif, dengan memberi ruang terbuka dalam mengekspresikan diri terhadap berbagai aspek dalam keseharian. Kiranya hal tersebut berlaku pula dalam dunia politik belakangan ini. Khususnya dalam tujuan politis demi mendapatkan dukungan publik secara digital.

Hitung-hitungan ini dapat menjadi pedoman dalam memproyeksikan agenda politis sesuai dengan harapan masyarakat. Khususnya dalam hitungan memperoleh suara yang dapat dianalisis melalui jumlah pengikut dari akun masing-masing kandidat. Konstituen yang artinya rakyat pemilih di era digital, tentu memiliki akses besar dalam memberi animo politisnya bagi masing-masing kandidat.

Apalagi jika konten-konten yang disajikan sesuai dan dapat mendapatkan perhatian khusus dari para pengikutnya. Bukan sekedar konten yang berkaitan dengan visi dan misi yang secara politis bernilai kampanye. Melainkan konten yang bernuansa kemanusiaan hingga kegiatan sehari-hari yang dianggap lebih mampu mendapat atensi positif dari kacamata publik.

Secara spesifik, diantara ketiga capres; Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, ataupun Anies Baswedan, memang memiliki pengikutnya masing-masing. Walau tidak menutup kemungkinan banyak pula pengikut diantara masing-masing capres sama. Dengan persepsi, mendapatkan persepsi secara kumulatif dari ketiga calon yang ada. Jadi, publik secara langsung memperhatikan semua capres.

Jika dilihat dari akun sosial media (Instagram) per bulan Juni 2023, Ganjar Pranowo diketahui memiliki pengikut sebanyak 5,6 juta. Sedangkan Prabowo Subianto memiliki pengikut sebanyak 5,4 juta. Serta Anies Baswedan memiliki pengikut sebanyak 5,9 juta. Dimana secara kalkulasi menempatkan Anies Baswedan sebagai pemenang sementara dukungan konstituen berbasis digital.

Walau terdapat ada kritik dalam pengkategorian para pengikut digital sesuai dengan validitas akun mereka. Apakah akun tersebut real atau hanya robot? Namun secara tersirat, jumlah angka secara tidak langsung dapat mempengaruhi pandangan publik terhadap para calon yang hendak dipilihnya. Ini baru melalui IG, belum melalui analisis pendukung via Facebook, ataupun Twitter.

Dapat kemudian kita tinjau dari jumlah konten yang dibuat oleh tim pendukung yang secara konsisten menjalankan sosial media sebagai area kampanye. Dimana Ganjar Pranowo diketahui memiliki postingan sebanyak 7.077 konten, Anies Baswedan sebanyak 4.451 konten, serta Prabowo Subianto dengan 810 konten.

Dimana sesuai data We Are Social dari Inggris, para pengguna IG di Indonesia menempati posisi tinggi diatas Facebook dan Twitter.

Maka melalui perhitungan tersebut sudah terlihat dengan jelas, siapa yang paling gencar membuat konten demi mendulang suara netizen. Namun, apakah upaya mendulang suara melalui media sosial dapat menjadi jaminan mendapatkan suara secara realistis di lapangan? Jawabnya adalah belum tentu.

Hal tersebut tentu dapat dianalisis melalui dua faktor penyebabnya, pertama adalah diantara para kandidat capres belum secara resmi memilih cawapres yang akan digaetnya. Kedua adalah publik kini telah berpikir cerdas, dalam melihat realitas politik yang kelak akan terus berkembang seiring gelaran Pemilu akan dilaksanakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline