Lihat ke Halaman Asli

Di GDC Malindo, Prabowo Ceritakan Sejarah Singkat Hubungan Indonesia-Malaysia

Diperbarui: 9 Agustus 2022   18:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Tim Dokumentasi Menhan Prabowo

Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto bersama Menteri Pertahanan Senior Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein menandatangani Memorandum of Understanding (MoU), dalam upaya untuk menghidupkan kembali kerja sama pertahanan antara kedua negara. Kerjasama ini dilakukan selama Pertemuan General Border Committee (GBC) Malindo ke-42 di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (9/8). 

Dalam sambutanya, Menhan Prabowo menceritakan sedikit menceritakan latarbelakang sejarah dari pada General Border Committee (GBC) Malindo yang cukup panjang, sehingga memiliki arti yang cukup penting dalam hubungan bangsa Indonesia dan bangsa Malaysia. 

Persamaan sejarah membuat hubungan bangsa Indonesia dan bangsa Malaysia menjadi kuat, kita sama-sama dijajah oleh bangsa asing, karena apa? karena kekayaan yang kita punya. Kenapa kita dijajah? karena pada saat itu kita lemah, ucap Menhan Prabowo. 

Dan beberapa puluh tahun yang lalu, kita sempat berkonfrontasi, padahal kita merupakan negara serumpun dan negara yang mempunyai budaya yang sama. 

Disinilah latarbelakang General Border Committee (GBC) Malindo lahir, karena kesadaran dari pemimpin-pemimpin kita terdahulu. Dan inilah arti dari kehadiran General Border Committee (GBC) Malindo, yang hari kita rayakan hari ulang tahun yang ke-50. 

Dan inilah saya ceritakan sejarah singkat dari General Border Committee (GBC) Malindo kepada generasi-generasi muda Indonesia Indonesia dan Malaysia, ujar Menhan Prabowo. 

Menhan Prabowo pun berharap hubungan Indonesia dan Malaysia bisa lebih kuat dan kokoh, sehingga jika terdapat masalah di dalam negeri masing-masing negara, Indonesia bisa ikut serta bersama menghadapi masalahnya, begitu juga sebaliknya. Saya ambil contoh, jika Malaysia dicubit oleh bangsa lain, Indonesia pun merasakan sakitnya, begitu juga sebaliknya, tegas Menhan Prabowo. 

Ini merupakan kerjasama (MoU) yang sangat strategis antar kedua negeri, mudah-mudahan apa yang kita kerjakan sekarang, 50 tahun yang akan datang pun, mempunyai manfaat bagi kedua negara, tutup Menhan Prabowo.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline