Kemarin, saya absen menulis. Rasanya seperti punya hutang karena tak bisa membuat "one day one article".
Tak apalah, saya juga cukup senang karena tulisan terakhir "Trending ala Livi: Muda, Kaya, Bahagia" sanggup nangkring menjadi "Terpopuler" kategori "Lyfe". Juga menjadi turut trending di posisi kedua pada kategori umum. Haha..., ikutan trending dari yang membuat trending.
Pada ilustrasi gambar paling akhir di artikel itu, pada tangkapan layar cuitan Livi terlihat bahagia dengan keberadaan teman yang berasal dari dua kota di Indonesia: Semarang dan Surabaya. Dari statusnya di Twitter dituliskan, "My fiends in Sydney dari Semarang & SBY, lucu bangett mereka ajarin aku jawa", sembari menutupnya dengan emoticon.
Kata-kata dalam bahasa Jawa yang dituliskan Livi antara lain: "Ayuu kabehh" dan "Ga karuwaaann." Juga "JANCOK!!"
Hahaha... yang terakhir ini pasti tahu dari mana kosakata ini berasal. Kalau yang merasa asli Surabaya, pasti tahu artinya apa. Buat yang tak paham, kata itu bukan cuma punya arti tunggal seperti rusuh, umpatan kemarahan. Sebenarnya netral, tergantung kalimat yang digunakan. Jadi bisa dimaknai hubungan kedekatan, atau malah pujian.
Hari Bahasa Ibu Internasional
Pada tanggal 21 Februari kemarin, sebenarnya ada peristiwa penting terkait dengan bahasa. Ada namanya peringatan "Hari Bahasa Ibu Internasional."
Bahasa Ibu sendiri bisa diartikan sebagai bahasa lokal, bahasa adat, bahasa komunitas. Ia bisa ada di wilayah tertentu, atau bisa pula dituturkan oleh orang-orang tertentu, walaupun tidak berada/tinggal di satu lingkup wilayah tersebut.