Lihat ke Halaman Asli

hendra setiawan

TERVERIFIKASI

Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Panas dan Hujan

Diperbarui: 18 Oktober 2021   16:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kolase foto:  pixabay.com/Chuotanhls dan Pexels

(1)

Berhari-hari ini terasa panas menyengat
Gerah
Haus
Berkeringat

Kau bersungut-sungut
"Duh, panas sekali!"
Tak nyaman
Kipas angin pun tak mempan

Sungguh, hari-hari yang luar biasa
Cuma segar terasa saat mandi
Selebihnya seperti roti di dalam oven
Bisa matang lama-kelamaan

Protes
Biasa, itu kelakuan yang tak bisa dibendung
Sudah mendarah daging
Kebiasaan

Padahal ini semua adalah gejala alami
Fenomena alam biasa
Setiap tahun terus berulang
Tapi tetap tak bisa mengendalikan diri

(2)

Tik..tik... tik...
Bunyi hujan di atas genting
Hah... jangan ikut bernyanyi
Benar, ada air turun dari langit

Hujan, ya... hujan
Keinginanmu terkabul
Kau tidak merasa kegerahan lagi
Lebih terasa enak, bukan?

Sudah, jangan bsersungut lagi
Hujan ini telah meredakan suhu bumi
Tapi kedatangannya ini belumlah hujan sungguhan pada musimnya
Hujan sebagai penanda akan datangnya perubahan musim semata: kemarau ke penghujan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline