Menghirup oksigen untuk kebutuhan bernafas, rasanya makin mahal harganya
Terutama bagi mereka yang terbaring lemah dan tak berdaya karena sakit
Membutuhkan tabung oksigen untuk membantu pemulihan kesehatannya
Masker kini pun menjadi kebutuhan setiap insan
Pengap rasanya bernafas di baliknya, ingin segera melepas saja
Tapi tidak mungkin bila tak berada di rumah sendiri yang kemungkinan besar bisa lebih bebas dari dari bahaya
Ketimbang di tempat umum dan keramaian, di dalam ruangan yang tak punya ventilasi udara yang baik
Bersyukurlah saja jika hari ini kita bisa menghirup udara bebas
Sesaat membuka mata di hari yang baru
Hingga saatnya nanti kita akan menutup mata, beristirahat kembali
Udara yang mampu dihirup dan dihembuskan dengan keadaan baik, sungguh luar biasa rasanya
Manusia normalnya butuh sekitar 12-24 kali permenit untuk bernafas
Manusia dewasa rerata menghirup udara sebanyak 7-8 liter setiap menitnya
Maka dalam sehari ia paling tidak butuh 11.000 liter, atau 12.000 liter jika ia lebih banyak beraktivitas
Jika dinominalkan harga oksigen Rp 25.000 per-liter-nya, maka siapkanlah uang sejumlah Rp 5.500.000 tiap hari
Tentu tidak itu saja, 80% kandungan udara bebas di bumi ini, yang kita hirup itu adalah zat nitrogen
Dalam satu hari rerata manusia menghirupnya sebanyak 8.700 liter
Nominalkan lagi dengan harga di pasaran yang berkisar Rp 10.000 per-liter
Maka setiap hari kita perlu mempersiapkan cadangan dana sebesar Rp 87.000.000
Satu pohon dalam hitungan normal dapat menghasilkan 118 kilogram oksigen setiap tahunnya
Maka dalam setahun itu, untuk menghidupi satu manusia, dibutuhkan sekitar 7-8 pohon
Konversikan saja nilainya jika 1 liter itu setara 1, 328 kilogram atau 1 kilogram itu setara 0,753 liter
Berapa banyak biaya yang dihabiskan setiap manusia dalam sehari, seminggu, sebulan, dan setahunnya?
Ketika udara bebas yang dihirup juga menjadi jalan masuk virus menyebar ke mana-mana
Saat itulah kita harusnya menjadi sadar bahwa alam lingkungan ini memberikan kita banyak rezeki
Kita tak membayarnya sepeserpun, namun seringkali justru mengeksploitasinya habis-habisan
Pada titik inilah, kita harusnya menjadi sadar, hidup sehat itu tak murah harganya
19 Juli 2021
Hendra Setiawan
*) Bacaan: idntimes, alodokter, indofakta, forestdigest