Lihat ke Halaman Asli

hendra setiawan

TERVERIFIKASI

Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Pengalaman Ikut Vaksinasi Massal dan Upaya Meningkatkan Sisi Kesadaran Kemanusiaan

Diperbarui: 11 Juli 2021   08:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi vaksin.(GETTY IMAGES via Kompas.com)

Tanggal cantik 7-7 hari Rabu kemarin, saya akhirnya "nekat" untuk ikut vaksin massal yang diadakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. 

Bersama ribuan masyarakat lain, bertempat di stadion Gelora 10 November, Tambaksari (G10N). Foto atau videonya ada di tautan dalam tulisan ini.

Tentu saja jangan ditanya soal kekhawatiran berkumpul dengan banyak banyak orang seperti ini? Walau tak seheboh nonton klub kebanggaan arek-arek Suroboyo di stadion bersejarah ini, tapi rasa cemas berhadapan dengan keramaian ini jelas ada!

Lha kalau ke pasar tradisional saja masih ketar-ketir, ini malah ke stadion. Tentu jumlah orang yang bermobilitas jauh lebih banyak lagi.

Soal jaga jarak, kalau sudah di dalam stadion sebetulnya sudah bisa ditata dengan baik. Tapi waktu antri di luar menunggu giliran masuk (pintunya dibuka tutup), itu yang sempat jadi bahan kecemasan.

Kalau strategi menjaga jarak dengan barisan orang yang di depan saja, masih bisa dilakukan. Mudah, karena saya tidak mendekat. Memperkiran jarak aman dengan orang yang ada di depan saya.


Tapi bagaimana dengan yang di belakang saya? Iya kalau mereka punya pikiran yang sama dengan saya, kalau tidak? Padahal menjaga jarak adalah salah satu penerapan prokes (protokol kesehatan) 3M/5M.

Kejadian seperti ini adalah kecemasan pertama. Kecemasan kedua adalah faktor orang yang kena tapi tanpa gejala alias OTG. 

Kita tak tahu pasti, di antara ratusan orang di sekitar, atau dari total ribuan orang yang berkumpul itu, ada atau tidak yang sedang terjangkit tapi tak merasakan gejala apa-apa.

Kendala Sistem

Sebenarnya sudah ada penerapan vaksinasi di fasilitas kesehatan (faskes) tingkat pertama (puskesmas) dengan cara online. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline