Hari-hari ini cuaca mempermainkanku
Sebentar cerah, sebentar mendung
Sebentar panas, sebentar hujan
Lukisan langit tak bisa diprediksi secara tepat
Tanah kering tetumbuhan sengaja tak kusiram
Menanti sang hujan, tapi hujan tak jadi kunjung datang
Hanya rintik-rintik belaka membasahi dedaunan
Tak cukup membasahi tanah bagian bawah
Aku jadi tak sabar untuk memberikan kesegaran pada tetumbuhan yang ada
Tanahnya sudah terlihat kering betul, dedaunannya sudah mulai melayu
Tanda bahwa ia memang dehidrasi dan membutuhkan asupan air
Aku takut mereka akhirnya mati hanya gegara terlambat membasahinya
Apa dayaku
Alam berkehendak lain
Kecukupan air yang semula kuberikan
Ditambahkannya lagi saat kuterlelap
Ah, aku jadi benar-benar bingung dengan ini semua
Tanda alam bisa berubah demkian cepat
Sama ya, seperti sifat dan hati manusia
Tak bisa diduga dan dinyana
Awan hari ini, cumulus dan stratus
Kulihat datang berkumpul pada satu titik
Awan putih, awan gelap, bersatu di langit yang biru
Saling berarak, beradu mana yang lebih kuat
Apakah nanti malam kutanyakan saja
Pada sang dewi malam yang akan bersinggasana
Pada langit di terang purnama
"Besok apakah hujan atau panas lagi?"
Anomali cuaca yang terjadi ini
Yang aku tahu bisa jadi sebuah pertanda
Siap sedialah menghadapi musim pancaroba
Perkuat imun agar tubuh tetap tegar dan sehat
24 Juni 2021
Hendra Setiawan