Apa yang kauwartakan pada kami
Adalah sebuah keteladanan dalam hidup
Apalagi yang kauwartakan itu bersumber dari ajaran Sang Mahasuci
Tak akan kami menyangkalinya, karena itu sumber hikmat
Apa yang kautawarkan pada kami
Belum tentu itu menjadi sebuah keteladanan
Apalagi jika ucapan yang kausampaikan lewat ruang suci
Ternyata tak sesuai dengan perbuatan dan perilaku yang terpuji
Apakah dengan demikian kami tak menghargai dirimu lagi?
Bukan, kami tetap menghormatimu sebagai imam bagi iman kami
Tapi kami hanya tidak mau lagi jadi orang yang gamang
Sebab kami tak merasakan satunya kata dan perbuatan
Wahai sang panutan
Cobalah untuk kembali berdiam sementara waktu
Tak usah lagi muncul ke permukaan
Lihat cermin diri sebagai sebuah pembelajaran
Hidup ini bukan sekadar kata-kata indah
Nilai diri tak sekadar dari kamuflase kata sakti
Berjalanlah kelak dalam sebuah introspeksi
Karena kami hanya ingin melihat sebuah pandu langkah yang tepat
Ing ngarsa sung tuladha
Kalau ada di depan, jadilah panutan
Ing madya mangun karsa
Kalau ada di tengah, bangunkanlah semangat
Tut wuri handayani
Kalau di belakang, berilah dorongan
Ajarkanlah kebaikan dengan cara sama dengan berbuat baik
Tindakan cinta kasih layaknya diimbangi dengan amalan yang setimbang
23 Juni 2021
Hendra Setiawan
*) Sebelumnya: Akibat "Guru Kencing Berdiri, Murid Kencing Berlari", Intoleransi Makin Nggegirisi