Lihat ke Halaman Asli

hendra setiawan

TERVERIFIKASI

Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Microsleep, Kantuk yang Bisa Membahayakan

Diperbarui: 16 Maret 2021   21:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi berkendara saat ngantuk dan lelah. (sumber: huffingtonpost.com via kompas.com)

Memanfaatkan hari libur, terkadang orang bersantai hingga larut malam, atau bahkan hingga hari berganti. Akibatnya, keesokan harinya gampang mengantuk. Kalaupun tetap terjaga, sesekali merasakan ‘tidur-tidur ayam’. Istilah untuk tidur barang sekejab.

Kejadian lain, pernahkah Anda ketika sedang membaca, menonton televisi, atau sedang dalam perjalanan, tetiba mengantuk sangat dan tertidur seketika. Apa reaksi spontan setelahnya? Langsung terjaga kembali karena kaget.

Kalau posisinya masih berada di rumah, sembari bermalasan di kursi atau tempat tidur, tak menjadi soal serius. Tetapi rasa kantuk yang tak tertahankan itu bisa menjadi berbahaya jika terjadi di jalan raya. Apalagi jika dalam posisi menyetir kendaraan. Bisa fatal akibatnya.

Mendadak tidur sesaat atau singkat, dalam istilah kedokteran atau kesehatan disebut dengan microsleep. Microsleep ini tidaklah sama seperti tidur biasa, karena microsleep adalah suatu kejadian hilangnya kesadaran atau perhatian seseorang karena merasa lelah atau mengantuk.

Durasi waktu microsleep memang hanya beberapa detik. Tapi bisa pula agal panjang hingga dua menit. Namun lama waktu ini bisa bertambah lama jika seseorang benar-benar memasuki kondisi tidur.

Pada umumnya, microsleep sering terjadi ketika seseorang berada dalam pekerjaan atau aktivitas yang monoton, seperti berkendara atau menatap layar dalam waktu yang lama.

Meskipun secara fisik, tubuh bertahan dalam kondisi terjaga atau sedang beraktivitas, tetapi fungsi otak tidak dapat bertahan di antara rasa lelah dan kondisi terjaga tersebut. Ada sebagian otak yang bekerja (on), dan sebagian lainnya tertidur (off).

Penjelasan Medis-Ilmiah

Studi ilmiah menerangkan, microsleep yang terjadi berkaitan erat dengan fungsi otak. Pada bagian thalamus, yang berperan dalam meneruskan respon ke bagian anggota gerak, sedang mengalami penurunan aktivitas. 

Thalamus yang sama ini juga berperan dalam mengatur mekanisme masa tidur. Sehingga adanya penurunan aktivitas yang terjadi pada thallamus, membuat seseorang dapat mudah untuk tertidur.

Sebaliknya, ada bagian otak lain yang berfungsi memproses stimulus dari saraf untuk tetap bekerja. Bagian ini sedang mengalami peningkatan aktivitas, sehingga menyebabkan lobus parietal otak menjadi bagian utama untuk mengembalikan kesadaran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline