Lihat ke Halaman Asli

hendra setiawan

TERVERIFIKASI

Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Berkarya dan Terus Menginspirasi (Belajar dari Pasangan Tjiptadinata Effendi dan Helena Roselina)

Diperbarui: 12 Januari 2021   12:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Tjiptadinata Effendi

Lima puluh enam tahun perkawinan? Hmm.... "Sesuatu bingits", begitu istilah anak zaman now.

Ya, ulang tahun perkawinan emas (50 tahun) saja sudah jarang terdengar. Ini ada pasutri yang memasuki usia perkawinan ke-56 tahun pada 2021 ini. Tentu, ini adalah kado terindah buat pasangan yang bernama Tjiptadinata Effendi dan Helena Roselina.

Pak Tjip dan Bu Rose (atau Bu Lina), begitulah nama panggilan yang akrab disematkan kepada mereka berdua oleh para penulis yang tergabung di kanal Kompasiana khususnya. Pasangan legendaris, duo penulis handal, yang tulisannya kerap merajai artikel dengan rating tinggi alias terpopuler. Juga label-label favorit artikel biru "Pilihan" dan "Artikel Utama".

Secara usia, keduanya sama-sama kelahiran 1943, hanya beda tanggal dan bulannya. Jadi pada 2021 sudah mencapai 78 tahun. Tapi soal kuantitas tulisan, amat produktif. "Ah, jadi malu buat kami yang masih termasuk generasi muda :).

***

Jujur saja, secara pribadi, saya belum mengenal lebih jauh kepada beliau berdua. Hanya saja, di kanal Kompasiana yang mempertemukan para penulis di dalamnya, nama dan karya mereka saya ketahui.

Awalnya memang nama Pak Tjip yang terlebih dulu tahu, kerap menghiasi halaman Kompasiana ketika membaca atau hendak menulis artikel. Baru setelah itu, saya tahu, ternyata ada juga nama Bu Rose, yang adalah istri dari Pak Tjip.

Tentu saja senang ketika di suatu waktu, salah satu tulisan saya pernah dikunjungi oleh beliau berdua di artikel berbeda. Tidak sekadar klik tanda apresiasi, tapi juga memberikan sapaan lewat kolom komentar yang membangun dan membangkitkan semangat.

"Wah, mimpi apa ini? Bisa dikunjungi 'orang besar' seperti mereka?" Mau berkunjung pada penulis awam seperti saya ini :).

Ya, itu adalah awal kisah pertemuan di dunia maya. Dan selanjutnya, jika mengamati tulisan-tulisan yang dipersembahkan pasutri ini, rasanya seperti membaca perjalanan hidup anak manusia. Ada suka duka, ada tangis dan bahagia. Namun, di balik itu, ada banyak hal yang juga bisa menjadi pelajaran berharga buat generasi kini.

***

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline