Natal adalah kita
Natal adalah gambaran manusia seutuhnya
Natal yang digambarkan dengan kehadiran pohon terang
dengan kerlap-kerlip lampu berwarna-warni
dengan hiasan yang beraneka ragam dan rupa
tampak indah bila dipandang mata
Selalu ada cukup waktu yang tersedia untuk membuatnya
Merangkainya menjadi pemandangan yang indah
Mempertontonkannya kepada khalayak
Inilah natal
Natal adalah kita
Dan pohon terang itulah cerminan diri kita
dibungkus dalam bungkusan yang rapi
dirangkai menjadi rangkaian menawan
Namun kemudian ...
Setelah dirasa tiba masanya
Ia akan kembali pada tempatnya semula
Pajangan menarik itupun kembali masuk ke dalam bungkusnya
Disimpan pada tempat yang tak mudah terlihat
"Untuk tahun depan"
Natal adalah kita
Hanya dihadirkan pada waktu tertentu
Tak pernah ia ada untuk waktu yang lama
Hadir dalam waktu yang singkat
Menikmati kehidupan yang sesaat
Kerlap-kerlipnya lampu yang berpijar
Dengan hiasan yang beraneka rupa
Juga untaian kata indah yang mengiringi
Hilang dalam waktu sekejab
Natal adalah kita
Semu adanya
Sanggupkah kita untuk mengubahnya?
Mampu memancarkan sinar indah
Setiap saat
Puncak Bukit Balewiyata
Sukun, Malang
Awal Januari 2004
© Hendra Setiawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H