Lihat ke Halaman Asli

Hendra

Dokter

Dari Sudut Pandang Gizi, Begini Cara Melawan Migrain

Diperbarui: 17 Desember 2020   21:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: timesofindia.indiatimes.com

Migrain adalah jenis sakit kepala yang ditandai dengan nyeri kepala berdenyut, terjadi di satu sisi kepala, dapat berlangsung selama 4 jam hingga 3 hari.

Migrain tentu sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, apalagi bila disertai mual, muntah, fobia suara dan fobia cahaya.

Secara umum, tatalaksana migrain adalah dengan anti-nyeri dengan berbagai pilihan golongan obat. Tidak jarang penderita migrain juga mengupayakan cara lain untuk mengurangi keparahan nyeri atau mengurangi frekuensi serangan.

Salah satu yang dapat diupayakan adalah dengan pendekatan gizi seperti mengatur pola makan, menghindari makanan pencetus, mengonsumsi makanan atau nutrisi tertentu untuk melawan serangan migrain.

Nah, berikut ini kita akan mengulas apa saja 5 cara melawan migrain dari sudut pandang gizi yang aplikatif dan efektif. 

1. Pola Makan Rendah Lemak

Pola makan seseorang sangat mempengaruhi kesehatan tubuhnya. Konsumsi makanan tinggi lemak dapat menyebabkan kelebihan energi yang tidak digunakan oleh tubuh dan akan menyebabkan kegemukan.

Seseorang yang mengalami kegemukan berlebih atau yang sering disebut obesitas lebih rentan mengalami serangan migrain daripada orang yang memiliki berat badan normal.

Lalu bagaimana cara mengatasinya? Salah satu upaya yang dapat Anda lakukan adalah dengan mengurangi lemak yang dikonsumsi.

Sebuah penelitian uji coba membandingkan kejadian migrain pada pasien yang secara acak diberikan makanan rendah lemak dan makanan lemak standar. Hasilnya menunjukkan bahwa pasien secara signifikan lebih jarang mengalami serangan migrain disertai tingkat keparahan yang lebih rendah pada saat mendapat diet rendah lemak.

Rendah lemak di sini berarti perencanaan makanan harian memiliki kadar lemak < 20% total kalori harian. Anda mungkin memerlukan profesional terlatih untuk merencanakan pola makan rendah lemak tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline