Lihat ke Halaman Asli

Hendi Setiawan

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Anjing Tanah dan Anjing Cai

Diperbarui: 17 Februari 2018   10:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anjing Tanah = Ga'ang = Orong-orong. Sumber: https://commons.wikimedia.org

Menurut kalender Cina, tahun ini disebut Tahun Anjing Tanah.  Apakah maksudnya "Anjing + Tanah" atau "Anjing Tanah" yg artinya Ga'ang (bahasa Sunda), Orong-orong (bahasa Jawa) ?

Di alam yang masih rimbun dengan semak belukar, bunyi Ga'ang dikenal sebagai penanda tibanya waktu Maghrib

Jika yang dimaksud Anjing Tanah itu berwujud hewan Anjing, menurut saya bisa membingungkan karena dalam bahasa Indonesia ada binatang bernama Anjing Tanah yang wujudnya jauh dari bentuk Anjing, tapi lebih mirip Jangkrik.

Anjing Cai = Sero = Berang-Berang. Sumber: https://sookapura.blogspot.cl

Di Jawa Barat bukan hanya ada Anjing Tanah yang disebut Ga'ang dalam bahasa Sunda, ada lagi Anjing Cai yang bentuknya juga jauh dari wujud seekor Anjing.

Anjing Cai (bahasa Sunda) terjemah langsungnya Anjing  Air adalah nama alias dari Sero (bahasa Sunda) atau Berang-berang (bahasa Indonesia), binatang liar yang suka memburu ikan di lubuk sungai, juga sering mencuri ikan di balong petani.

Ada ungkapan Sunda (terutama) bagi laki-laki yang sering  bolak balik ke satu tempat mencari perhatian seorang wanita. Perilaku ini disebut "Aya nu dianjing-cai". Kalimat Sunda yang seharusnya adalah "Aya nu diheroan" (Ada yang diincar atau ditaksir).
Kata "hero" diplesetkan jadi "sero", lalu diganti lagi dengan padan katanya "anjing cai". Jadilah kalimat sindiran "Aya nu dianjingcai".

Demikian cerita tentang  Anjing Tanah dan Anjing Cai dalam bahasa Nusantara, dua hewan yang disebut Anjing tapi wujudnya jauh berbeda dengan Anjing yang kita kenal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline