Lihat ke Halaman Asli

Hendi Setiawan

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Gempa di Kumamoto-pun Jadi Ajang Kampanye Pilgub Jakarta

Diperbarui: 20 April 2016   22:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Melalui Grup WA pertemanan masa kursus Manajemen intensif hampir setahun pada 1980, petang ini ada dua informasi saling bertentangan masuk ke Grup, tentang nasib pelajar Indonesia pasca gempa di Kumamoto, Pulau Kyusu Jepang.

Info pertama mengabarkan bahwa 320 pelajar Indonesia di Kumamoto sampai hari ketiga baru ditolong pihak Kedubes RI, bahkan Kedubes RI tak tahu ada 320 orang pelajar Indonesia di Kumamoto. Ujung-ujungnya Duta Besar RI di Jepang, Yusron Ihza Mahendra, habis dihujat si penulis posting, disebut Yusron tak tahu ada 320 pelajar Indonesia di Kumamoto, apa Yusron hanya mikirin bagaimana memfitnah Ahok? Kita ketahui Yusron pernah berkomentar miring terhadap Ahok, yang menyulut kemarahan Ahok dan para pendukungnya.

Berikut kutipan posting pihak yang komplain ke Kedubes RI di Tokyo, khususnya Dubes RI Yusron Ihza Mahendra:

"Pada saat gempa di Kumamoto-Kyushu terjadi belum lama inii, ke 320 pelajar tsb bingung mau minta bantuan siapa. Satu hari setelah gempa, kedubes kedubes negara lain banyak yang datang mencari warga negara nya di kumamoto. 

Dari Kedubes RI, jangankan datang, di hubungi pun telp nya tdk ada yg angkat.
Keluarga pelajar di luar jepang, tentu takut dan khawatir bagaimana kondisi anak mereka disana.
Mereka juga telp ke pihak manapun cari tahu anak anak mereka disana.
Pihak universitas juga coba bantu telp ke Kedubes RI tapi telp tdk pernah angkat.

Akhir nya anak anak pelajar Indonesia, di tampung oleh Kedubes Thailand. Mereka menawarkan agar mereka tinggal bersama dg pelajar Thailand lainnya

Kedubes RI untuk Jepang baru datang pada hari ke 3, mereka bawa spanduk dan dokumentasi.

Mau tahu bagaimana mereka mau datang?
Itu pun karena pihak para orang tua pelajar coba meminta bantuan kemana mana minta agar anak anak mereka di tampung, akhirnya salah satu kerabat pelajar kebetulan sdg meeting dg Pak Jokowi, persis disamping Jokowi ketika terima pesan.
Akhirnya Pak Jokowi menyuruh untuk koordinasi.
Demikian lah ceritanya.

Tapi setelah kedatangan mereka di hari ke tiga, tdk ada lagi bantuan atau pun cari informasi atau mencoba menghubungi para pelajar tsb bagaimana update mereka. Pihak kedubes hilang begitu saja tanpa ada rasa tanggung jawab.

Ketika ditanyakan pada si Yusron Ihza Mahendra-Dubes RI Jepang, dia bilang tdk tahu ada ratusan pelajar indonesia disana. aduhhhh si Yusron ngapain aja jadi Dubes? sibuk mikir bgm fitnah Ahok.
Memalukan...!!".

Bantahan Atase Pendidikan KBRI Tokyo

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline