Lihat ke Halaman Asli

Hendi Setiawan

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Dikepung Pangan Beracun, Bernarkoba dan Daging Celeng

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1432318558472236940

Makanan Berbahaya dan Daging Celeng

Bertahun-tahun daging celeng, borax, formalin, pewarna tekstil mencemari makanan manusia Indonesia, terutama di Jabodetabek, Sukabumi, Bandung dan sekitarnya. Sudah rahasia umum sebagian (kecil?)  makanan yang dijajakan di warung-warung mie-baso, jajanan anak-anak sekolah dasar mengandung zat beracun dan berbahaya bagi kesehatan.

Razia demi razia dilakukan oleh BPOM, Pemerintah Daerah bersama Kepolisian. Beberapa razia berhasil menangkap basah dan menyita makanan mengandung borax dan formalin, seperti tahu, mie, siomai, baso bahkan ketupat dan tahu, seperti dilakukan BPOM di Jalan Sabang Jakarta, Jumat 22 Mei 2015.

[caption id="attachment_419439" align="aligncenter" width="300" caption="Lontong berformalin di Jalan Sabang (Sumber: TVOne 22Mei2015)"][/caption]

Tiba-tiba ramai pula di Bekasi telah ditemukan beras plastik yang dioplos dengan beras asli. Astaghfirullohaladzim, makin kalap saja manusia jahat yang ingin mengeduk laba dengan cara luar biasa jahat, karena bahan makanan dan makanan yang diberi borax, formalin, zat pewarna tekstil apalagi nasi yang berasal dari beras plastik bila dimakan akan menimbulkan penyakit bagi orang yang memakannya, jangka panjang disebutkan bisa menimbulkan kanker.

Sebulan terakhir ditemukan juga penjualan narkoba yang dioplos dalam kue kering atau kue basah, dipasarkan secara online dan laku. Inilah cara baru memasarkan narkoba dikamuflase sebagai penjualan kue. Untung BNN hidungnya tajam, tertangkaplah si penjual brownies isi ganja di Blok M, bonus informasi bagi masyarakat salah seorang pelaku bisnis kue bernarkoba ternyata penderita HIV. Luar biasa mengerikan.

[caption id="attachment_419441" align="aligncenter" width="300" caption="Ciri-ciri beras plastik - Saya terima via WA 20Mei2015."]

14323187411033608158

[/caption]

Bagaimana dengan daging celeng? memang daging celeng tidak beracun dan bukan narkoba, namun bagi umat Islam yang menjadi penduduk mayoritas Indonesia celeng alias babi hutan dagingnya haram dimakan. Berkali-kali polisi dan Balai Karantina (Hewan dan Tumbuh-Tumbuhan) di Bakauheni atau di daerah Lampung lainnya menangkap sopir angkutan yang membawa berton-ton daging celeng tanpa dokumen.

Daging celeng bila penjualannya ditujukan untuk masyarakat yang tidak mengharamkannya ya tak apa-apa, yang jadi masalah daging celeng  ini memang sengaja diselundupkan dari Sumatera ke Jawa untuk dijadikan campuran baso atau dijual sebagai daging sapi palsu dan pembelinya mayoritas Muslim.  Bayangkan baso sapi yang merupakan makanan rakyat dan tersebar di mana-mana basonya kemungkinan dicampur daging celeng. Peluang baso sapi dicampur daging celeng tidak kecil, salah seorang petugas yang menangkap kiriman daging celeng dari bagasi sebuah bis di Bakauheni menduga dari lima  kali  pengiriman daging celeng, kemungkinan empat kali tertangkap dan satu kali sukses lolos terdistribusi di Jabodetabek dan sekitarnya.

[caption id="attachment_419442" align="aligncenter" width="300" caption="Polisi dan Balai Karantina Bakauheni menyita Daging Celeng (Sumber: TVOne 22Mei2015))"]

1432319636301565525

[/caption]

Kepada Siapa Mengadu?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline