Lihat ke Halaman Asli

Hendi Setiawan

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Jangan Ada Matahari Kembar di Polri

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14283820841119529540

[caption id="attachment_408368" align="aligncenter" width="560" caption="Komjen Pol Budi Gunawan (TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA)"][/caption]

Presiden Jokowi telah menjelaskan sendiri alasan pembatalan Komjen Budi Gunawan sebagai calon kapolri di DPR pada Senin 6 April 2015. Kelihatannya pihak DPR, terutama fraksi PDIP - partai pendukung utama Presiden - menerima penjelasan resmi tersebut, tapi diimbuhi permintaan agar nama baik Komjen Budi Gunawan direhabilitasi.

Sekalipun Presiden Jokowi menyanggupi untuk merehabilitasi nama baik Komjen Budi Gunawan yang sempat dijadikan tersangka KPK pada bulan Januari 2015 dan belakangan Hakim Pra Peradilan Pengadilan Jakarta Selatan - Sarpin Rizaldi - menerima gugatan praperadilan Komjen Budi Gunawan atas penetapan tersangkanya oleh KPK, Bapak Presiden kita ini harus ekstra hati-hati dalam merealisasi rehabilitasi nama baik ini.

Apakah rehabilitasi nama baik cukup diucapkan secara lisan atau harus menempatkan Komjen Budi Gunawan pada kedudukan atau jabatan tertentu? PDIP tampaknya menginginkan Komjen Budi Gunawan ditempatkan pada posisi wakil kapolri, bila Komjen Badrodin Haiti disetujui DPR menjadi kapolri. Pada sebuah wawancara TV Komjen Badrodin Haiti juga tak menampik kemungkinan Komjen Budi Gunawan mendampinginya sebagai wakil kapolri. Komjen Badrodin mengatakan bahwa ia akan mengajukan beberapa perwira tinggi Polri yang memenuhi syarat, salah satunya Komjen Budi Gunawan.

Sejauh yang saya ketahui, loyalitas anggota Polri sempat menguat mengarah ke Komjen Budi Gunawan, ketika ia diumumkan sebagai calon tunggal kapolri oleh Presiden Jokowi pada Januari 2015. Indikasinya antara lain pernyataan Asisten Operasi Kapolri Irjen Polisi Arif Wachjunadi di Indonesia Lawyers Club 24 Februari 2015, yang menurut penafsirannya Komjen Budi Gunawan merupakan kapolri periode 15 Januari - 18 Februari 2015. Indikasi kuat sebelumnya juga terlihat atas naiknya Komjen Budi Waseso -yang dikenal dekat dengan Komjen Budi Gunawan di Lemdikpol- sebagai Kabareskrim menggantikan Komjen Suhardy Alius. Kemudian dijabatnya Kadiv Humas Polri oleh Brigjen Pol Anton Charliyan, salah seorang pejabat eselon dua Lemdikpol, menggantikan Irjen Ronny Sompie.

Loyalitas yang sempat diperoleh Komjen Budi Gunawan mungkin secara informal tak mudah beralih begitu saja kepada Komjen Badrudin Haiti, apalagi ketika banyak posisi strategis di Markas Besar Polri dijabat oleh orang-orang dekat Komjen Budi Gunawan. Situasi ini berpotensi menimbulkan adanya matahari kembar di pucuk pimpinan Polri.

Menurut pendapat saya agar tak terjadi matahari kembar di Mabes Polri, posisi Wakapolri sebaiknya dijabat oleh Jenderal bintang tiga selain Komjen Budi Gunawan, stok cukup banyak dan sebaiknya dipilih jenderal yang 'chemistry'-nya benar-benar cocok dengan Komjen Badrodin Haiti.

Lalu realisasi rehabilitasi nama baik Budi Gunawan bagaimana bentuknya? Presiden dibantu ahli-ahli manajemen birokrasi di ring satu Kepresidenan pasti tahu jalan keluarnya, yang baik bagi keharmonisan Polri dan baik untuk Komjen Budi Gunawan. Di antaranya menempatkan Komjen Budi Gunawan memimpin sebuah institusi yang tidak bertanggung jawab langsung ke kapolri. Posisi jabatan yang pantas untuk seorang komisaris jenderal tersebut misalnya di Lemhanas, BNN, BNPT atau menjadi Duta Besar di negara sahabat.

Pasangan Kapolri - Wakapolri Badrodin - Budi Gunawan dari sudut pandang saya berpotensi menimbulkan matahari kembar di pucuk pimpinan Polri. Mudah-mudah Presiden Jokowi arif bijaksana membuat keputusan yang tidak menimbulkan dampak negatif bagi kelancaran tugas Polri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline