Lihat ke Halaman Asli

Hendi Setiawan

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Kebiasaan Makan Akan Berubah Bila WIB = WITA?

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13452551481877873283

[caption id="attachment_207402" align="aligncenter" width="503" caption="Zona Waktu Indonesia (Sumber: ridertua.wordpress.com)"][/caption] WITA = Waktu Singapura Berita penyamaan waktu Indonesia menjadikan Waktu Indonesia Tengah sebagai standar sudah lama tak muncul ke permukaan, pernah diberitakan zona waktu Indonesia yang baru mulai berlaku tanggal 17 Agustus 2012. Hari ini 18 Agustus 2012, WIB masih berlaku, kebetulan pula hari ini Insya Allah hari terakhir puasa Ramadhan 1333 H, mulai besok dan seterusnya sampai bertemu Ramadhan 1334 H, rutinitas akan kembali ke rutinitas sebelum Ramadhan.  Sarapan pagi sekitar pk 6 - 7 pagi, makan siang sekitar pk 12 dan makan malam pk 19 - 20.  Mudah-mudahan rakyat Indonesia cukup makan, bila ada yang kekurangan ditolong oleh para tetangganya atau oleh orang-orang yang lebih mampu. Satu dekade terakhir karena keperluan pekerjaan kerapkali saya pergi dinas ke Singapura untuk beberapa hari per perjalanan dinas.  Walaupun tak terlalu terasa sebagai negeri asing, kebiasaan waktu makan, waktu shalat di Singapura, tetap saja berbeda dengan situasi rutinitas jam makan dan jam shalat di Indonesia -dalam hal ini Jabodetabek tempat aktivitas utama saya-. Di Singapura jam masuk kerja adalah pukul 9 pagi, sebenarnya sama dengan di Jakarta pk 8 pagi, tak ada masalah.  Demikian juga sarapan pagi sekitar pk 7 - 8 waktu Singapura masih sama dengan makan pagi di Indonesia -sebelum berangkat kerja- sekitar pk 6 - 7 pagi, waktu mataharinya masih sama. Makan Siang Kepagian Perbedaan kebiasaan mulai muncul saat jam istirahat makan siang.  Pk 12 - 13 waktu Singapura karyawan istirahat makan siang, padahal di Jakarta masih pk 11 - 12, masih belum saatnya makan.  Kebiasaan shalat dzuhur pada saat jam istirahat kantorpun tak dapat dilakukan karena waktu shalat dzuhur belum masuk.  Apa boleh buat ikut kebiasaan mereka, walaupun belum lapar ikut makan juga. Shalat dzuhur tak masalah dilakukan di sela-sela jam kerja, yang jadi masalah bila harus shalat Jumat, waktunya kira-kira pk 13.30 waktu Singapura, tanggung banget, istirahat sudah lewat, jam kantor belum lama dimulai.  Apa boleh buat walaupun sedang rapat, pamit shalat Jumat dan kembali sekitar satu jam kemudian.  Tuan rumah atau pimpinan rapat tak keberatan saya meninggalkan pertemuan, kadang-kadang bergurau saat saya minta izin shalat Jumat,  "Mau shopping?" katanya sambil tersenyum .... ya... jawab saya he...he....he.. Bila WITA jadi standar waktu Indonesia mungkin untuk beberapa tahun pertama kebiasaan makan siang kita masih ikut kebiasaan WIB dan berangsur-angsur akan menyesuaikan dengan waktu standar baru.  Secara psikologis kita sudah terbiasa menyebut pk 12 siang sebagai tengah hari, waktunya makan siang. Soal shalat Dzuhur dan shalat Jumat, kantor-kantor di Jabodetabek dan yang waktu mataharinya dekat dengan Jakarta, harus siap-siap memberikan izin shalat di sela-sela waktu kerja.  Bagi pabrik-pabrik yang mesin produksinya tak dapat dihentikan begitu saja, segera siap-siap mengantisipasi waktu shalat Jumat yang bersamaan dengan jam kerja.  Apakah jam istirahat diundur menjadi pk 13 - 14 waktu baru Indonesia atau memperpanjang jam istirahat, yang pasti tak mungkin melarang karyawan shalat Jumat. Zona Waktu Indonesia (GMT + 8 jam) Jadi tidak diberlakukan tanggal 17 Agustus 2012 ?   Apa saya terlewat baca atau dengar berita penangguhan pemberlakuan Zona waktu Indonesia GMT + 8 jam?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline