Lihat ke Halaman Asli

Hendi Setiawan

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Kapten Tsubasa, Kisah Visioner Bangsa Jepang

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1340339271112820117

Jepang semula bukan negara sepakbola terkemuka di Asia apalagi di dunia, walaupun pada Olimpiade musim panas di Meksiko tahun 1968 mereka merebut medali perunggu dengan pemain bintangnya Kunishige Kamamoto, cikal bakal top star pesepakbola Jepang.    Baseball lebih diminati masyarakat Jepang dibanding sepakbola - paling tidak sampai sebelum piala dunia 2002 yang sebagian diselenggarakan di Jepang-.  Kesukaan bangsa Jepang atas baseball pernah saya saksikan saat melihat orang-orang menonton siaran langsung pertandingan baseball  dari sebuah toko alat-alat elektronik dan menemukan  sebuah stadion baseball di pinggiran Tokyo, stadion tersebut terlihat kokoh, terpelihara dan ada fasilitas lampu stadion yang memungkinkan penyelenggaraan pertandingan pada malam hari. Jepang yang sejak 1960an mulai bangkit ekonominya, dalam bidang sepakbola mereka juga tak mau ketinggalan dari negara-negara Asia lainnya, dari semula negara non sepakbola bahkan saya yakin sampai 1960an masih di bawah Indonesia, ternyata setapak demi setapak berhasil menjadi negara sepakbola maju di kawasan Asia sampai jadi juara Asia empat kali termasuk juara tahun 2011. [caption id="attachment_196242" align="aligncenter" width="300" caption="Andres Iniesta -Tsubasa dari Spanyol- dikepung pemain Kroasia (Sumber: http://id.olahraga.yahoo.com/foto/sulitnya-mengawal-andres-iniesta-slideshow/croatian-midfielder-darijo-srna-c-photo-194419507.html)"][/caption] Mimpi Punya Pemain Kelas Dunia Sekitar 10an tahun lalu salah satu stasiun TV Indonesia mulai menayangkan serial film kartun Tsubasa, kisah seorang anak sekolah dasar yang sangat berbkat bermain sepakbola.  Cerita semula hanya berkisar sekitar pertandingan antar sekolah, kemudian antar klub dan sempat diceritakan saat Tsubasa pada suatu hari berkunjung ke klub Barcelona Spanyol.  Sampai alur cerita di sana terlihat betapa bangsa Jepang memendam rasa suatu saat ingin memiliki seorang pemain kelas dunia, yang mampu bermain di kompetisi negara-negara Eropa dan tentu Jepang bermimpi main di piala dunia. Mimpi bangsa Jepang untuk memiliki pemain yang mampu bermain di kompetisi Eropa sudah tercapai, kesebelasan Jepang juga menjadi langganan piala dunia sejak 1998.  Di piala duniapun Jepang bukan hanya penggembira, tahun 2002 dan 2010 Jepang mampu melangkah ke babak 16.  Saat ini bila ada pemain Jepang yang bermain di Eropa bukan hal aneh lagi.  Salah satunya Shinji Kagawa, pemain Borussia Dortmund, yang terlihat permainannya menonjol saat berhadapan dengan Bayern Muenchen pada final Piala Jerman, kerap membuat gol dan kabarnya saat ini tengah diincar Manchester United. Kapten Tsubasa berhasil menginspirasi anak-anak Jepang untuk berprestasi di bidang sepakbola, kemungkinan karena didukung dengan faktor kesejahteraan yang baik, menyebabkan profesi pemain sepakbola mampu menarik anak-anak Jepang.  Film kartun Tsubasa ternyata bukan hanya mimpi bangsa Jepang, di rumah saya dua anak laki-laki usia SD sangat terpengaruh, mereka gemar bermain sepakbola dan bercita-cita menjadin pemain sepakbola. Kapten Tsubasa kini telah mendunia, bahkan Spanyol negara sepakbola kelas satu di duniapun mengenal siapa kapten Tsubasa.  Salah satu koran Spanyol menjuluki Andres Iniesta, pemain tengah Spanyol asal Barcelona, sebagai Kapten Tsubasa dari Spanyol.  Kekuatan sebuah visi telah mempengaruhi lahirnya kesebelasan kelas satu Asia, lahirnya pemain kelas dunia dari sebuah negara Asia yang sebelumnya lebih menyukai olahraga yang berasal dari Amerika Serikat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline