Lihat ke Halaman Asli

Hendi Setiawan

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Asian Games Incheon: Kagum atas Pelompat Jauh Uzbekistan, Ternyata Maria Londa Juaranya

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Tak sengaja Senin pagi kemarin menonton siaran langsung cabang olahraga Lompat Jauh Asian Games di Incheon, Korea Selatan. Ah Lompat Jauh, orang lagi cari siaran langsung Bulutangkis batin saya, karena Indonesia berpeluang menambah medali emas dari cabang ini melalui ganda campuran Lilyana Natsir/Tontowi Ahmad. Maklum pasangan ini bagaimanapun boleh diharapkan dengan penampilan konsistennya, juara All England tiga tahun berturut-turut 2012 - 2014, belum lagi pemegang gelar juara dunia 2013, belum lagi Lilyana dengan pasangan ganda sebelumnya - Nova Widianto- pernah juara dunia 2005 dan 2007 serta peraih medali perak Olimpiade Beijing 2008.

Akhirnya saya menonton sebentar Lompat Jauh yang dimulai dengan atlet Thailand melompat sekitar 4,5 meter, kemudian atlet China Taipei melompat sejauh sekitar 5 meter, diikuti atlet China, Uzbekistan dan Tazikistan yang berpostur tubuh ideal, saya taksir tinggi mereka tak kurang dari 1,8 meter. Ketiga atlet jangkung ini lompatannya memang meyakinkan sejauh sekitar 6 meter lebih sedikit.

Selesai sudah tontonan yang lumayan menarik ini, tanpa tahu bahwa ada atlet Indonesia yang ikut bertarung di cabang Lompat Jauh. Baru sore atau malam hari saya mendapat kabar medali emas ketiga ternyata diperoleh oleh Maria Londa atlet Lompat Jauh, bukan dari ganda campuran Bulutangkis.

Siapa Maria Londa, sampai kemarin pagi saya dan mungkin kebanyakan orang Indonesia tidak tahu siapa Maria Londa, tak kenal belum tentu tidak berprestasi. Melihat postur tubuh atlet lompat jauh China, Uzbekistan dan Tazikistan, saya pikir merekalah yang akan meraih medali emas lompat jauh putri ... ternyata dan siapa yang menduga peraih medali emasnya Maria Londa, atlet putri Indonesia. Lompatan sejauh 6,55 meter ternyata hanya memecahkan rekor pribadi, masih jauh dari rekor Asian Games sejauh 6,91 meter. Not so bad, malahan excellent bagi Maria yang baru pertama kali ikut Asian Games.

Selamat untuk Maria Londa, selamat untuk Indonesia,  saya akan browsing mencari tahu lebih jauh untuk mengenal atlet ini. Untuk Lilyana dan Tontowi Ahmad apa boleh buat persaingan di ganda campuran memang ketat, kali ini anda berdua mendapat medali perak, siapa tahu tahun 2016 masih berkesempatan meraih medali emas di Olimpiade.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline