Lihat ke Halaman Asli

Hendi Setiawan

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Kedekatan Informal Seringkali Bermanfaat Pada Saat Genting

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Berdasarkan pengalaman hidup selama puluhan tahun relasi pertemanan, kedekatan informal, hubungan baik yang terjaga, pada saat-saat tertentu akan terasa dan terlihat manfaatnya secara kasat mata. Menjaga hubungan baik antar manusia, siapa atau kelompok mana yang akan membantahnya? Dalam agama Islam diajarkan bahwa manusia tidak hanya harus menjaga hubungan baik dengan Allah, tapi juga harus menjaga hubungan baik dengan sesama manusia.

Manusia diciptakan Allah untuk mengabdi dan beribadah kepada Allah, caranya menjalankan rukun Islam, syahadat, shalat, zakat, puasa, menunaikan ibadah haji bila mampu. Di balik perintah wajib yang harus dilakukan manusia terdapat kebaikan-kebaikan yang bermanfaat bagi hubungan dengan sesama manusia. Shalat adalah tiang agama dalam Islam, seseorang yang shalatnya benar, ia akan selalu mengingat Allah, seharusnya akan terhindar dari perbuatan-perbuatan kejam terhadap sesama manusia, akan timbul kasih sayangnya terhadap orang yang menderita, akan rela hatinya memberikan sebagian hartanya untuk membantu orang lain, tak mau merugikan orang lain, tak akan mau mengambil sesuatu yang bukan haknya atau miliknya karena ia merasa Allah selalu memperhatikan perbuatannya sekalipun ia melakukan di tempat tersembunyi.

Hubungan baik dengan sesama manusia merupakan perintah Allah, banyak ayat Al Quran yang memuat perintah berbuat baik dengan sesama manusia, saling mengasihi sesama manusia, Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan, menyumbangkan sebagian hartanya baik dalam keadaan lapang maupun dalam keadaan sempit, orang-orang yang mampu menahan amarah dan memaafkan orang lain.

Hubungan baik dengan sesama warga negara Indonesia diatur ataupun tidak oleh undang-undang atau peraturan, secara alamiah akan terjadi, karena insting manusia pada dasarnya ingin berhubungan baik dengan orang lain, laiknya burung punya insting membangun sarang.  Bayangkan bila seorang pedagang di pasar menunjukkan ketidaksukaannya pada sekelompok orang tertentu, bisa-bisa dagangannya tidak laku.

Seorang pebisnis tidak akan memilah-milah rekan bisnisnya berdasarkan ras dan agama, ia akan berhubungan baik dengan semua orang dengan prinsip saling menguntungkan. Bukan hal aneh bila seorang pebisnis zaman sekarang mendirikan kantor pusat perusahaannya di negara tetangga, sedangkan bisnis intinya masih di Indonesia, mungkin ia melihat sisi kebaikan berbisnis dan berhubungan baik dengan pelanggan tidak hanya mengandalkan komunitas di satu negara saja, memperluas pelanggan sama dengan memperluas pasar.

Hubungan baik dengan sesama manusia, bila hubungannya akrab akan menimbulkan kepercayaan antar kedua belah pihak. Misalnya pihak yang satu membutuhkan bantuan segera, maka pihak yang satu lagi bukan hal aneh mau membantu tanpa didahului perjanjian tertulis terlebih dahulu. Satu contoh kecil, saya pernah menjadi manajer spare part di sebuah perusahaan dan bermitra kerja dengan beberapa pemasok dari dalam maupun luar negeri. Bukan sekali saya kehabisan satu item spare part penting dan pengadaannya harus segera karena ditunggu pelanggan. Karena punya hubungan baik dan saling percaya, order tidak selalu dilakukan dengan prosedur baku yang formal, seringkali cukup mengangkat telepon dan bilang pada pemasok, "Tolong dikirim spare part anu ditunggu pelanggan nih".

Hubungan baik, pertemanan antar sesama pasti bukan hal aneh bagi kita semua, ketika membaca tulisan ini bisa jadi ada yang berkata, "Basi ah..". Satu hari seorang mahasiswa sangat terdesak waktu untuk mendapat tempat praktek kerja di perusahaan, bila gagal mendapat tempat bisa jadi kelulusannya akan terhambat antara enam bulan sampai satu tahun.  Beruntung paman si mahasiswa punya kenalan dekat yang memimpin sebuah perusahaan cukup besar, atas hubungan pertemanan si paman menelpon sahabatnya meminta tolong agar keponakannya dapat melakukan praktek kerja di perusahaannya. Tak sampai lima menit permohonan kerja praktek si mahasiswa disetujui, permohonan formal yang ditandatangani pihak Fakultas agar segera diajukan menyusul, demikian pesan si pimpinan perusahaan.

Saya yakin banyak diantara pembaca punya pengalaman bagaimana hubungan baik dan pertemanan akan membantu dalam situasi genting. Bagaimana hubungan baik, hubungan pertemanan dapat menerobos dinding birokrasi, cukup angkat telepon lalu "Assalamualaikum..... hallo..... mosi-mosi", urusan beres.

Wallahualam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline