Lihat ke Halaman Asli

Hendi Setiawan

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Menteri Yuddy Chrishnandi Kenapa Bikin Acara di Grand Ballroom Balai Kartini?

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14182146551407698015

[caption id="attachment_381820" align="aligncenter" width="600" caption="Ilustrasi (Foto: Tribunnews.com)"][/caption]

Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian PAN-RB, Herman Suryatman menjelaskan bahwa institusinya menyerahkan hasil evaluasi akuntabilitas kinerja 505 pemerintah kabupaten/kota se Indonesia di Balai Kartini, Senin, 8 Desember 2104.

Beberapa alasan pemilihan Grand Ballroom Balai Kartini, menurut Herman Suryatna seperti dimuat Tribunnews 10 Desember 2014:


  • Kegiatan tersebut menurut Herman Suryatna dihadiri oleh 1500 peserta. Sejauh yang ia ketahui tak ada ruangan milik pemerintah (di Jakarta) yang dapat menampung jumlah peserta sebanyak 1500 orang.
  • Balai Kartini merupakan milik Yayasan Kartika Eka Paksi TNI AD. Pendapatannya dikontribusikan untuk meningkatkan kesejahteraan prajurit
  • Mendapatkan discount khusus, harganya sangat kompetitif, di bawah Standar Belanja Masukan (SBM) yang telah ditetapkan oleh Kementerian Keuangan.


Nama Balai Kartini adalah nama gedung pertemuan atau gedung yang sering digunakan untuk acara pernikahan warga Jabodetabek kelas atas, terutama di masa lalu ketika belum tersaingi oleh Balai Sudirman di Jalan Saharjo dan Gedung Bidakara yang terletak di jalan yang sama dengan Balai Kartini. Saat inipun kesan gedung pertemuan mahal masih terpateri untuk Balai Kartini.

Sekalipun milik TNI AD, nama Grand Ballroom Balai Kartini tetap saja terkesan mewah, walaupun mungkin dari sudut harga dibawah standar yang ditetapkan Kementerian Keuangan. Bila mau mencari,  masih ada gedung pertemuan yang mampu menampung 1500 orang dan tarifnya lebih murah, baik milik TNI maupun iinstitusi sipil di sekitar Jakarta.

Untuk definisi mewah dan mahal, masukan saya untuk Kementerian PAN-RB :


  • Yang disebut mewah harus diperjelas kriterianya. Sebuah hotel bagus di Kendari atau Bengkulu  belum tentu lebih mewah dibanding Grand Ballroom Balai Kartini
  • Jika yang digunakan sebagai patokan standar harga dari Kementerian Keuangan saja, kemungkinan standar harga hotel-hotel di daerah-daerah lebih murah dari Balai Kartini


Dari sisi peserta sebanyak 1500 orang, benarkah tidak ada tempat di Jakarta atau dekat Jakarta yang tarifnya lebih murah dan mampu menampung 1500 orang? :


  • Di Cijantung, Jakarta Timur,  ada Gedung Balai Komando Kopassus, yang rapih dan bersih, tarifnyapun tidak mahal, sering digunakan untuk acara perpisahan murid-murid sekolah di sekitar kompleks Kopassus, seperti SMA 39, SD Sudirman, juga sering digunakan untuk resepsi perkawinan golongan menengah.
  • Bisa juga digunakan Balairung Universitas Indonesia (UI) di Depok, saya yakin gedung ini mampu menampung lebih dari 1500 orang. Tarifnya mestinya lebih murah dari Balai Kartini. Jika perlu akomodasi hotel bisa menyewa hotel yang ada di Jalan Margonda Depok dan bisa juga menggunakan hotel di sekitar Jalan Pasar Minggu, jaraknya dari UI Depok hanya sekitar 10 kilometer.

  • Alternatif lain Gedung Sasono Langen Budoyo, pasti mampu menampung 1500 peserta pertemuan. Saya pernah hadir di tempat itu pada acara perayaan pernikahan juga Kompasianival pada 22 November 2014. Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian PAN-RB dapat menghubungi Kompasiana untuk menanyakan pengalaman menggunakan Gedung Sasono Langen Budoyo TMII, Jakarta Timur.


Bila salah satu dari tiga  gedung tersebut di atas yang dipilih, maka kesan mewah akan terhapus. Lagipula bukankah Menteri PAN-RB, Yuddy Chrishnandi, tak harus meneladani pertemuan KSAD dengan para Pangkotama di Kalimantan Tengah yang dilakukan di kebun Kelapa Sawit.

Membuat surat edaran melarang PNS mengadakan rapat, pertemuan, seminar di hotel atau tempat mewah mudah saja dilakukan, demikian pula untuk mencari alasan bila ternyata penandatangan surat edaran menggunakan gedung mewah sangat mudah dicari alasannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline