Definisi Embung adalah tandon air yang dibangun di lahan pertanian atau perkebunan yang difungsikan untuk menampung kelebihan air hujan di musim hujan. Air yang sudah ditampung tersebut kemudian digunakan sebagai kebutuhan irigasi untuk budidaya komoditas pertanian bernilai ekonomi tinggi di musim kemarau atau saat curah hujan sedang jarang.
Pada lahan yang kering dengan intensitas hujan yang tidak menentu dan merata, embung dapat digunakan sebagai penahan kelebihan air dan menjadi sumber irigasi pada musim kemarau.
Dengan begitu secara operasional sebenarnya embung berfungsi untuk mendistribusikan dan menjamin kontinuitas ketersediaan pasokan air untuk keperluan tanaman ataupun ternak di musim kemarau dan penghujan.
Perhitungan Luasan Embung
Untuk perhitungan luas tanaman Durian 0,5 hektar misalnya, embung yang diperlukan adalah panjang 10 m, lebar 5 m dan kedalaman 2,5 m – 3 m.
Bentuk Embung
Embung baiknya dibuat menyerupai bentuk bujur sangkar agar diperoleh Wiling yang terpendek, sehingga resapan air melalui tanggul akan lebih sedikit.
Kemiringan Lahannya
Embung baiknya dibuat pada lokasi pertanaman yang bergelombang dengan kemiringan antara 8 – 30%. ini dilakukan supaya limpahan air permukaan dapat mengalir ke dalam embung, dan air embung dengan mudah disalurkan ke semua tanaman. Jika posisi lahan terlalu miring (> 30%), maka embung akan cepat penuh dengan endapan tanah karena longsoran tanah.
Perhatikan Tekstur Tanah
Agar embung berfungsi sebagai penampung air, sebaiknya dibuat pada lahan dengan jenis tanah liat lempung, skarena jika dibangun pada jenis tanah berpasir yang akan mudah meresapkan air dan air yang ditampung akan cepat habis. Tetapi jika memang dibangun di tanah berpasir maka dianjurkan untuk memakai alas plastik geomembrane seperti yang dijelaskan pada tautan ini.