Lihat ke Halaman Asli

Hendi

Mahasiswa underrated

Pelaksanaan PMM di Madrasah Qita; Serunya Belajar Menggunakan Metode AKSI (Aktif, Kreatif, Santai, dan Inovatif)

Diperbarui: 5 Maret 2023   06:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

MTs QITA Merupakan Madrasah Unggulan Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dibawah naungan Kementerian Agama (Kemenag), yang berdiri pada tanggal 11 Mei 2021 dengan Keputusan Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Nomor 518 Tahun 2021 Tentang Pemberian Izin Operasional Pendirian Madrasah Tsanawiyah QITA Lowokwaru Kota Malang Provinsi Jawa Timur, dengan Nomor Statistik Madrasah (NSM): 121235730034.

Saat ini MTs QITA tergabung sebagai sekolah Ramah Anak melalui Keputusan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang Nomor 202 Tahun 2022 Tentang Penetapan Satuan Pendidikan Ramah Anak (SRA) RA dan Madrasah Tahap Ke 2 Kota Malang Tahun 2022 pada tanggal 21 April 2022.

Kendati proses belajar dan mengajar di lingkungan MI - MTs - LPQ MADRASAH QITA sudah terbilang cukup baik, berdasarkan hasil temuan atas survei dan wawancara yang telah Kelompok 90 Gelombang 12 lakukan, ternyata masih terdapat beberapa hal yang menjadi pekerjaan rumah yang serius bagi para tenaga pendidik terutama untuk siswa-siswi MTs QITA. 

Siswa-siswi yang sebelumnya terkendala dalam proses pembelajarannya karena mereka terbiasa belajar tatap muka secara online, mereka harus beradaptasi kembali dan ini cukup memakan waktu yang lumayan lama untuk membuat mereka kembali aktif dan interaktif di kelas. 

Pandemi Covid-19 ini secara tidak langsung mempengaruhi daya serap belajar mereka dan membuat mereka kurang bijak dalam menggunakan alat teknologi komunikasi (gadget). Mereka terkadang masih kesulitan dalam memahami materi yang diajarkan karena waktu mereka banyak dihabiskan untuk bermain games dan bersosial media sehingga waktu mereka untuk menggali ilmu pengetahuan umum pun berkurang. 

Tidak jarang dari tenaga pendidik pun terkadang hanya menyampaikan materi secara sekilas saja, terutama materi yang berkaitan dengan pengetahuan umum dan dasar dan terkadang memberikan tugas yang banyak kepada peserta didik tanpa pendalaman materi terlebih dahulu. 

Padahal dii era globalisasi ini, siswa-siswi dituntut untuk mampu mempelajari banyak hal seperti kemampuan berbahasa asing, public speaking, kewirausahaan, serta mengoperasikan hard ware dan software disamping mempelajari bidang keagaamaan yang memang telah menjadi visi dan misi dari MI - MTs - LPQ MADRASAH QITA

Maka dari itu diperlukan suatu alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut. Yakni diadakannya pendampingan belajar atau bimbingan belajar yang sesuai dengan minat belajar mereka dengan menerapkan metode pembelajaran yang dapat menarik minat dalam mengikuti pembelajaran, yakni dengan menggunakan metode AKSI. 

AKSI sendiri merupakan singkatan dari aktif, kreatif, santai & inovatif. Metode ini menggambarkan keseluruhan proses belajar dan mengajar yang berlangsung menyenangkan yang melibatkan partisipasi langsung dari siswa-siswi. Guna mewujudkan proses pembelajaran yang menyenangkan dan aktif tentu harus menggunakan strategi. 

Strategi pembelajaran fun learning dari metode AKSI diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang efektif dalam menerapkan kurikulum, proses penyempaian materi, serta memudahkan proses belajar yang mengakibatkan prestasi belajar siswa-siswi mengalami peningkatan baik dalam bidang akademis maupun non akademis.

Oleh karena itu, PMM Kelompok 90 gelombang 12 berusaha untuk berpartisipasi dalam memberikan metode baru dalam proses belajar dan mengajar untuk adik-adik di MI - MTs - LPQ MADRASAH QITA untuk proses pendampingan belajar dalam rangka meningkatkan semangat belajar agar menjadi pribadi yang unggul dalam penguasaan Al-Quran, terampil dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, bijak dalam bersosialisasi dalam berkehidupan sehari-hari dan bermedia sosial serta tumbuh menjadi pribadi yang Akhlakul Karimah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline